Rabu, 23 Maret 2011

materi kuliah

MODEL PEMBELAJARAN (Eli Maslikhah, M.Pd.I)

Belajar pada hakekatnya adalah aktivitas untuk melakukan perubahan tingkat laku pada diri individu. Perubahan tingkah laku terjadi karena adanya usaha individu yang bersangkutan baik yag mencakup perubahan sikap dan perilaku pada ranah afektif, perubahan pola pikir dan pola tindsk psds ranah kognitif serta perubahan fisik motorik pada ranah psikomotorik yang dapat mengembangkan kreativitas peserta didik.
Sedangkan pembelajaran merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan. Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah dalam wujud penyediaan beragam pengalaman belajar untuk semua peserta didik.
Setiap kegiatan pembelajaran kelas yang dirancang selain mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran pembelajaran juga dilihat keterkaitannya dengan keluasan bahan/materi, pengalaman belajar, tempat dan waktu belajar, alatsumber belajar, pengorganisasian kelas dan cara penilaian.
Kualitas pembelajaran dapat diukur dan ditentukan oleh bagaimana kegiatan pembelajarn tertentu dapat menjadi alat untuk pengembangan diri peserta didik kearah yang sesuai dengan tujuan/kompetensi yang telah ditetapkan.

A. Pengertian Model Pembelajaran
1. Definisi model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak (Kementerian Agama;2010)
Adapun komponen model pembelajaran meliputi konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema, langkah-langkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar dan tehnik evaluasi.
2. Ciri model pembelajaran
Ciri model pembelajaran adalah pertama rasional teoritik yang logis yang disusun oleh penciptanya, kedua pembelajaran yang akan dicapai ketiga tingkah laku mengajar yang dipeerlukan agar model tersebut dapat dilakasankan secara berhasil keempat lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat dicapai.
3. Isi Model Pembelajaran
Sedangkan isi model pembelajaran itu sendiri adalah pertama deskripsi lingkungan belajar, kedua pendekatan model, ketiga manfaat pembelajaran, keempat materi pembelajaran (kurikulum) media dan desain pembelajaran (Bambang hartono, 2008)
Penyusunan model pembelajaran pada TK/RA/BA didasarkan pada silabus yang dikembangkan menjadi perencanaan semester, Rencana Kegiatan Mingguan, Rencana Kegiatan harian. Dengan demikian model pembelajaran merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai dengan rencana Kegiatan Harian.

B. Macam-Macam Model Pembelajaran
Model pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) meliputi :
1. Model pembelajaran berdasarkan kelompok
2. Model Pembelajaran Klasikal
3. Model pembelajaran berdasarkan minat
• Model area
• Model sudut
• Model BCCT
Model pembelajaran tersebut pada umumnya menggunakan langkah-langkah yang relative sama dalam sehari yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan akhir.
Kegiatan pendahuluan adalah kegiatan awal dalam pembelajaran yang ditujukan untuk memfokuskan perhatian, membangkitkan motivasi sehingga peserta didik siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti merupakan proses untuk mencapai kemampuan dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenagkan, menantang dan partisipatif. Kegiatan inti dilakukan melalui proses eksplorasi, eksperimen,elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan penutup adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran. Bentuk kegiatannya berupa menyimpulkan umpan balik dan tindak lanjut.
Masing-masing model pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan, serta membutuhkan kondidi yang berbeda-beda. Oleh karena guru dapat memilih model pembelajaran yang akan digunakan dapat mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki sarana dan prasarana yang tersedia serta pendukung lainnya.
1. Model Pembelajaran berdasarkan kelompok
Model pemelajaran ini adalah pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok biasanya tiga kelompok dan masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu hari anak harus menyelesaikan 2-3 kegiatan secara bergantian. Anak yang sudah selesai mengerjakan dapat berganti dengan kegiatan yang lain yang disediakan oleh guru.
Model pembelajaran ini masih banyak digunakan di TK/RA/BA di Indonesia.
Kegiatn belajar mengajar dengan model pembelajaran kelompok menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a. kegiatan awal
kegiatan awal dilaksanakan secara klasikal dan sifatnya pemanasan. Misalnya diskusi, Tanya jawab tentang tema dan sub tema atau pengalaman yang dialami anak. Jika terjadi kejenuhan guru harus dapat membuat variasi kegiatan.
b. kegiatn inti
sifat dari kegiatan ini adalah kegiatan yang mengaktifkan perhatia, kemampuan dan social emosional anak. Kegiatan ini terdiri dari bermacam-macam kegiatan bermain yang dipilih dan disukai anak agar dapat bereksplorasi, bereksperimen,meningkatkan pengertian-pegertian, konsentrasi, memunculkan inisiatif kemandirian,dan kreativitasnya serta dapat membantu dan mengemnangkan kebiasaan bekerja yang baik.
Pada kegiatan ini anak terbagi menjadi beberapa kelompok, artinyadalam satu waktu terdapat beberapa kelompok yang melakukan kegiatan yang berbeda-berbeda. Kegiatan yang dilaksanakn dapat secara individual atau klasikal.
c. istirahat/makan
d. kegiatan akhir
kegiatan ini bersifat untuk menenangkan anak dan dilakukan secara klasikal misalnya membaca ceritera, menyanyi dll. Kegiatan ini diakhiri dengan Tanya jawab mengenai kegiatan yang sudah dilaksanakan sehingga anak memaknai kegiatan yang dilaksanakan.
Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung guru hendaknya mencatat segala hal yang terjadi baik terhadap program kegiatannya maupun terhadap perkembangan peserta didik. Segala catatan guru dignakan sebagai bahan masukan bagi keperluan penilaian.

2. Model Pembelajaran Klasikal
Model pembelajaran ini adalah pola pembelajaran dimana dalam satu kelas mengerjakan kegiatan yang sama. Model pembelajaran ini paling awal digunakan di Indonesia karena pada waktu itu sarana dan prasarana yang masih terbatas.

3. Model Pembelajaran Berdasarkan minat
a. Model pembelajaran Area
Model pembelajaran area lebih memberi kesempatan kepada anak didik untuk memilih/melakukan kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya. Pembelajaran dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya dan menekankan pada pengalaman belajar bagi setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan dan pusat-pusat kegiatan serta peran serta keluarga dalam proses pembelajaran.
Pengelolaan kelas pada model pembelajaran area meliputi pengorganisasian peserta didik, pengaturan area yang diprogramkan dan peranan guru. Untuk itu hal-hal yang diperlukan dalam pengelolaan kelas adalah:
1. alat bermain, sarana prasarana diatur sesuai dengan area yang diprogramkan hari ini
2. kegiatan dapat dilakukan dengan meja kursi atau karpet tikar sesuai dengan alat yang digunakan
3. pengaturan area memungkinkan uru dapat melakukan pengamatan sehingga dapat memberikan motivasi, pembinaan dan penilaian
4. guru memperhatikan perbedaan individu setiap peserta didik paa saat mereka melakukan kegiatan area.

b. Model Pembelajaran berdasarkan sudut
Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran berdasarkan sudut sudut kegiatan hampir sama dengan model pembelajaran berdasarkan area hanya sudut-sudut kegiatan kegiatan merupakan pusat kegiatan berdasarkan minat anak. Alat-alat yang disediakan pada sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dengan tema atau sub tema yang dibahas .
Jumlah sudut yang digunakan dalam satu hari bersifat luwes sesuai dengan program yang direncanakan dengan kisaran 2 sampai 5. Dalam kondisi tertentu dimungkinkan satu sudut lebih dari satu kegiatan.

c. Model Pembelajaran BCCT
Perkembangan terakhir tentang model pembelajaran adalah model pembelajaran berdasarkan sentra yang mempunyai cirri utama yaitu pijakan untuk membangun konsep, ide, aturan dan pengetahuan anak serta konsep densitas, intensitas bermain. Model pembelajaran ini adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra bermain. Pada umumnya pijakan mendukung perkembangan anak yaitu pijakan lingkungan bermain, pijakan sebelum main, pijakan saat main dan pijakan setelah bermian.













MODEL PEMBELAJARAN AREA

Salah satu contoh pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan adalah pembelajaran yang berpusat pada anak yang menggunakan pendekatan-pendekatan area-area. Pembelajaran yang berpusat pada anak memiliki tujuan agar anak memiliki kemampuan untuk mewujudkan dan mengakibatkan perubahan menjadi pemikir-pemikir yang kritis dan mampu membuat pilihan-pilihan, menemukan dan menyelesaikan masalah menjadi kreatif, imajinatif dan kaya gagasan serta mamiliki pengertian terhadap masyarakat, Negara dan lingkungannya.
Pembelajaran area ini menciptakan suasana pembelajaran yang membangun suatu landasan landasan bagi sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang penting untuk menghadapi tantangan dimasa kini maupun dimasa yang akan datang serta didasarkan pada keyakinan bahwa anak-anak tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara alamiah dalam proses belajar dan mendorong anak untuk bereksplorasi, bereksperimen, mempelopori dan menciptakan.

Keterlibatan keluarga dalam pembelajaran ini dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu:
• Anggota keluarga dilibatkan secara sukarela dalam kegiatan pembelajaran, misalnya orangtua dilibatkan dalam mempersiapkan pengaturan media pembelajaran atau menjadi model dalam pembelajaran tertentu
• Anggota keluarga bermitra dengan sekolah dalam membuat keputusan tentang anak misalnya orangtua diminta pertimbangannya perihalkebutuhan layanan khusus individual untuk anak
• Anggota keluarga dapat berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah misalnya orangtua diminta membantu persiapan kegiatan di sekolah
Dalam menciptakan lingkungan dan bahan ajar yang menunjang pembelajaran guru mendasarkan diri pada pengetahuan yang dimilikinya tentang perkembangan anak. Pembelajaran area ini mencakup tiga pilar utama yaitu:
- Kontstruktivisme ysitu meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak berusaha memahami dunia disekelilingnya
- Sesuai dengan perkembagan bahwa pelaksanaan pembelajaran ini sesuai dengan metodologi perkembangan anak
- Pendidikan progresif dibangun berdasarkan prinsip prinsip perkembangan anak dan kontsruktivisme
Model pembelajaran berdasarkan area terdiri dari 11 area dan pembelajaran di luar kelas
1. Area Sains
Area ini mencerminkan minat anak terhadap kejadian-kejadian alami. Tempat ini kerap berubah-ubah sesuai dengan minat anak, perubahan musim dan topic pembelajaran
Tujuan :
• Menyalurkan rasa keingintahuan alami anak.
• Memberi kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi dalam proses ilmiah dengan melakukan kegiatan menelusuri, mengamati dan melakukan percobaan.
• Memberikan pengalaman dan melatih ketrampilan-ketrampilan mengamati, membandingkan, menjelaskan, memperkirakan, mengkomunikasikan, mengklasifikasikan dan mengukur
Aktivitas antara lain
• museum kelas memberikan anak-anak kesempatan untuk melihat dan menyentuh bahan-bahan yang menarik seperti batu-batu, bulu,daun, gigi, kerang, pelepah pohon, kain, serangga dan benda lainnya
• melakukan studi sederhana tentang tanaman, binatang, benda-benda alam dengan mengeksploitasinya, meneliti dimana tempatnya, bagaimana bentuknya, apa warnanya dll
• belajar tentang berbagai konsep dengan melakukan percobaan seperti pencampuran warna, konsep tenggelam mengapung, menyerap dll.
Alat-alat yang ada di sentra sains antara lain adalah macam-macam tiruan binatang, kepingan geometri, magnet , busa, benda kasar halus, gambar-gambar proses pertumbuhan tanaman, metamorfosis, daun-daun kering dll
B. 2. Area Memasak
Tujuan:
• Membantu perkembangan bahasa, tulisan, pemikiran matematis, IPA, fisk, social dan budaya, emosional dan konseptual.
• Membantu anak menghubungkan makanan dengan kata-kata dan gambar-gambar, menerjemahkan karakter-karakter simbolis kedalam tindakan nyata
• Membantu aak memiliki kemempuan menceriterakan proses sebagai pengalaman bahasa
• Membantu aak belajar mengenal ukuran dan pengukuran dan menelusuri pengertian angka angka sejalan dengan menghitung benda/makanan
• Membangun koordinasi motorik dan meningkatkan penguasaan otot-otot kecil
Aktivitas yang dilakukan antara lain:
• Menggunakan peralatan memasak
• Mengukur da menuangkan bahan-bahan kering seperti beras, tepung dan lain-lain
• Mencicipi dan membandingkan buah-buahan segar dan sayur-sayuran
• Mengoyak, memecah dan mematahkan sayuran, telur,kacang dll
• Mengaduk-aduk dan menimbang-nimbang
• Mengolesi dengan pisau roti dan mentega
• Membuat jus atau memeras jeruk
• Mengupas dengan jemarinya atau dengan pengupas
• Memotong dengan pisau
Alat-alat yang ada disentra memasak antara lain adalah gelas, air, buah-buahan, blender, pemeras jeruk,pisau, gelas ukur, piring,alat-alat masak dll



C. 3. Area Pasir Dan Air
Sejak balita aak-anak menikmati kegairahan bermain dengan pasir dan air, awalnya mereka bereksploitasi tanpa menggunkan alat yang banyak lama kelamaan mereka bermain dengan alat yang lebih rumit
Tujuan :
• Membantu perkembangan matematik, keilmuan, fisik, ketrampilan budaya dan social serta emosional
• Memberikan kesempatan kepada anak untuk memperoleh pengalaman menuang, memperkirakan, membandingkan sejumlah pasir dan air.
• Memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan percobaan, melakukan pengamatan atas proses/perubahan yag terjadi dan mengklasifikasikan
• Menguasai koordinasi jari dan tangan,mata dan tangan serta membangun kekuatan otot kecil
• Memberi kesempatan bekerjasama dalam sebuah kelompok kecil untuk merencanakan kegiatan/bermain bersama atau memainkan peran social
Aktivitas yang dilakukan antara lain
• Membuat terowongan, bendungan,jembatan, istana dan bangunan lain dari pasir dan air serta media lainnya
• Pai Lumpur, anak mengisi ember, kaleng kue dan kotak lainnya dengan pasir basah dan mengeluarkannya kembali diatas Koran atau plstik atau melakukan kegiatan pura-pura memasak makanan Lumpur
• Belajar geografi, pasir dan air digunakan untuk membuat bentuk-bentuk tanah, gunung, pasir, dunia bawah laut dll.
• Mengecap pasir dengan menggunakan lem anak menulis rancangan huruf atau nama diatas papan karton
Alat-alat yang digunakan diarea pasir dan air adalah Bak pasir/bak air, aquarium kecil, ember kecil, gayung, garpu, garuk, botol-botol plastic, tabung air, cangkir plastic, literan air, corong, sekop, cetakan-cetakan pasir, cetakan agar-agar berbagai bentuk dll.

D. 4. Area Bahasa
Anak-anak sering berada di area bahasa mereka asyik membolak balik buku walaupun belum bias membaca, ini menumbuhkan minat baca pada anak-anak.
Tujuan menumbuhkan minat baca pada anak
Aktivasi yang dilakukan antara lain
• membolak balik buku bergambar
• bermain kartu huruf
• kegiatan dengan papan planel
• dll
Alat-alat yang ada di area bahasa antara lain buku-buku perpustakaan, papan planel, kartu-katu huruf dsb.

E. 5. Area Balok
Permainan balok sangat penting bagi perkembangan anak di berbagai bidang termasuk bahasa, kemampuan social, pengetahuan, matematika, kemampuan motorik dan kemampuan dalam pembelajaran.
Tujuan:
• Membangun anak dalam perkembangan bahasa, social, pengetahuan, matematika dan motorik
• Memberikan kesempatan pada anak untuk membangun bangunan-bangunan, mempelajari tentang ketinggian, mengenal bentuk, bekerjasama, meningkatkan koordinasi mata, tangan dan belajar bagaimana membersihkan dan menyimpan segala sesuatunya kembali.
Aktivitas yang dilakukan di area balok antara lain adalah
• Membawa balok berkeliling, tidak digunkan untuk membangun (untuk pemula)
• Anak-anak membuat barisan horizontal atau vertical melintangi lantai dengan balok
• Menciptakan berbagai pola hiasan yang bersifat simetis dalam permainan mereka
• Anak membangun bangunan memberi nama, membahas tentang apa yang dibangun dan menjelaskan mengenai bentuk serta ukuran dari balok
• Menerangkan tentang bangunan yang dibuat
• Memberi label
• Bekerjasama dalam membuat bangunan
• D ll.
F.
G. 6. Area Mengenal Bacaan Dan Tulisan
Dalam area ini anak-anak ditekankan pada persiapan menulis/menarik garis dan mencontoh tulisan.
Tujuan:
• membantu anak untuk membangun apa yang sudah ia ketahui agar memiliki perasaan yang kuat dan positif mengenai dirinya dan untuk melihat dirinya sendiri sebagai pembicara, pembaca dan penulis.
• Memberi pengalaman komunikasi dan bahasa kepada anak dengan latihan-latihan awal membaca, menulis, mengeja dan berbicara
Aktivasi yang dilakukan di area Bacaan dan Tulisan antara lain adalah:
• Pojok perpuatakaan, berisi berbagai buku yang mencerminkan variasi buku dari berbagai tingkatan mulai dari buku bergambar, buku ceritera, buku informasi buku puisi, dll
• Pusat pembuatan buku yang mendorong anak untuk menganggap dirinya sebagai pengarang. Buku-buku kosong dengan variasi ukuran yang dapat digunakan aak untuk menulis berbagai coretan.
• Pusat mendengarkan, anak-anak dapat mendengarkan ceritera dari sebuah kaset, sambil membaca, mendengarkan lagu-lagu.
• Dll
Alat-alat yang ada di area ini antara lain adalah buku tulis, kertas, spidol, buku, pensil, dsb

H. 7. Area Sosio Drama
Anak-anak suka sekali bermain pura-pura untuk itu dalam area sosio drama keinginan anak dapat terpenuhi.
Tujuan
• Membangun dalan perkembangan kelima indera
• Membantu megembangkan bahasa ekspresif dan reseptif
• Memfasilitasi pemikiran kreatif dan pemecahan masalah
• Meningkatkan rasa percaya diri
• Mengembangkan ekspresi emosi dan perasaanosi dan perasaan
• Membagun kemampuan motorik yang sempurna
• Merayakan kegembiraan da kebebasan masa anak-anak
Aktivasi yang dilakukan antara lain:
• drama ritmik yaitu gabungan dari gerakan-gerakan dasar serta ekspresi mandiri agar kreatif. Gerakan ritmis dilakukan dengan kegiatan bertepuk tangan, berbaris,melompat berayun bergoyang mengikuti ketukan musik.
• Bermain jari dan boneka
• Pantomim adalah jenis drama spontan dimana anak hanya menggunakan gerakan dan tidak ada dialog untuk mengkomsusikan ide-ide, perasaan serta tindakan-tindakannya
• Charade adalah sebuah permainan dimana beberapa anak memainkan peran dari sebuah buku ceritera dan anak-anak yang lain mencoba menerka apa yag mereka apa yang mereka perankan
• Dll
Alat-alat yang ada disentra main drama antara lain adalah:
Meja kursi, perabot dapur,, boneka, peralatan mandi, peralatan
setrika, baju bekas, sandal, sepatu, telepon dll.
I.
J. 8. Area Musik
Musik adalah sumber yang sangat kaya untuk memajukan perkembangan anak, dimanapun, kapanpun dengan budaya manapun musik dapat digunakan sepanjang hari untuk menyatukan kegiatan pembelajaran, bernyayi, menggerakan badan, bertepuk tangan, menari, memainkan alat-alat musik atau menyimak denga tenang. Musik mengembangkan panca indra, mengajarkan ritme berhitung dan pola kalimat memperkuat otot halus dan kasar dan mendorong kreativitas.
Tujuan:
• membantu perkembangan emosional, sosia bahasa, intelektual dan motorik anak
• membantu anak untuk menyampaiakan perasaannya melalui lagu sederhana
• memberikan kesempatan kepada anak untuk bias berbagi nyanyian atau tarian dan menikmati waktu bersama, berlatih mengambil giliran (dalam lagu panggil dan tanggapi)
• membantu anak mengembangkan kerumitan bahasanya, membantu ingatan, meningkatkan kosakata dan meningkatkan perkembangkan konsep pada anak
• meningkatkan kordinasi mata dan tangan.

Aktivasi yang di lakukan di area musik atara lain:
• membuat dan menggunakan kocokan alat musik sederhana berupa kaleng atau botol yang berisi kacang-kacangan dll.
• Bermain alat musik yang dipetik seperti gitar
• Bermain alat musik perkusi seperti triangle, krincing gendang dll.
• Bermain alat musik organ dan piano
• Anak-anak bermain musik dengan memainkan ritme, menyanyikan lagu dan membuat sebuah parade.
Alat yang ada di area musik antara lain adalah : seruling, organ kecil, botol, kaleng, angklung, kulintang, rebana, alat musik buatan guru menyesuaikan dengan keunikan daerah masing-masing.

K. 9. Area Agama
Tujuan:
• mengenalkan ciptaan, nama-nama dan sifat Tuhan pada anak
• menanamkan nilai-nilai keimanan pada anak
• menanamkan nilai-nilai ketaatan pada agama masing-masing misalnya sholat bagi orang Islam, kebaktian untuk orang Kristen dll
• menanamkan nila-nilai kebaikan pada anak seperti kasih saying terhadap sesame, kejujuran, kesabaran, menolong teman, berbagi rejeki, meminta maaf dan berterima kasih.
Aktivasi yang dapat dilakukan di area agama antara lain
• melakukan kegiatan, wudhu, sholat bejamaah
• menyanyikan lagu keagamaan
• mendengarkan ceritera.

Alat-alat yang ada di area ini antara lain adalah maket tempat ibadah, buku iqro, buku ceritera keagamaan, perlatan sholat, kartu huruf hijaiyyah dll

L. 10. Area Seni/motorik halus
Di area ini anak-anak akan mendapatkan kepuasan dan kegembiraan serta menumbuhkembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu daya khayal dan inisiatif.
Tujuan:
• membawa suasana riang, kegembiraan dan kepuasan bagi anak
• memberikan kontribusi dalam perkembangan emosinal, fisikal, social, intelektual dan kreativitas.
• Menumbuhkembangkan kreativitas, rasa ingi tahu, daya khayal dan iisiatif anak-anak
• Mendorong pola pemikiran yang berbeda-beda melalui solusi terbuka
• Memberi kesempatan kepada anak untuk menjelajahi/bereksplorasi dberbagai media dan memiliki pengalaman kreatif dengan berbagai variasi bahan-bahan.
Aktivasi yang dilakukan antara lain adalah:
• melukis dengan jari, kepala tangan
• mencetak dengan berbagai macam media gambar, jempol
• mencetak penemuan seni dengan garpu, kancing besar dll
• Melukis dengan benang, lilin
• Bermain adonan
• Ketrampilan tangan dll
Alat yang ada di area Seni antara lain adalah : pewarna, pensil,krayon, cat air, busa, benang, majalah, plastisin, karton, arang dll.

M. 11. Area Berhitung
Di area ini mengenalkan lambing bilangan, bentuk angka, matematika permulaan dengan benda-benda.
Tujuan:
• memberikan kesempatan kepada anak untuk mengalami hubungan-hubungan matematika melalui manipulasi obyek-obyek yang kongkrit
• memberikan kesempatan kepada anak untuk mengalami perkembangan melalui penggunaan pengetahuan matematika dan pengembangan kompetensi matematika melalui interaksi langsung dengan dunia yang berada disekitarnya mereka menyerap dan membangun kembali pengetahuan ini melalui pengalaman langsung dengan kegiatan-kegiatan nyata.
Aktvasi yang dapat dilakukan di area berhitung antara lain adalah:
• menghitung diterapkan dengan benda-benda nyata dan memecahkan masalah. Permainan kartu sederhana dengan menghitung kartu, mencocokan motif, permainan papan, menghitung titik pada dadu dan kegiatan lain yang mengasyikkan serta menguatkan konstruksi nomor dan jumlah
• mengurutkan kotak-kotak angka diletakkan berurutan dianak tangga, mengurutkan tabung kertas yang berbeda ukuran panjagnya.
• Kalkulasi penambahan dan pengurangan sederhana diperkenalkan dengan kegiatan memilih kancing dan benda lainnya dan kegiatan menyelesaikan masalah nyata seperti”berapa kue yang kita butuhkan agar semua teman kita mendapatkan satu?”
• Klasifikasi mengurutkan adalah tehnik pemecahan masalah yang paling berarti dalam kegiatan anak seperti kotak penuh kancing dipilah berdasarkan grup, warna, criteria dll.
• Pengukuran dengan gelas ukur , sendok, penggaris, thermometer, timbangan kemudian melihat perbandingan dua buah benda
• Perbandingan menggambar grafik salah satu cara mengkombinasikan perhitungan dan pengukuran guna membuat perbandingan matematik, grafik yang dapat dibuat adalah grafik cuaca, jumlah laki-laki permpuan, jumlah anak yang memakai topi dll.
• Waktu anak dapat membangun alat pengukur sederhana seperti jam matahari, jam pasir menghitung waktu kegiatan kelas berapa lama anak bermain dengan sebuah permainan.
• Geometri, kegiatan menemukan aturan-aturan bentuk geometris dengan papan paku kecil dan karet/tali atau dengan berbagai benda yang memiliki bentuk geometri yang berbeda-beda.
Alat-alat yang ada di area ini antara lain : lambang bilangan, kepingan geometri, kartu angka, kubus permainan, kalender, puzzle angka. Lembar kerja, kacang-kacangan, penggaris, tutp botol, pensil, manik-manik, jam dll.

N. 12. Kegiatan di luar kelas
Kegiatan ini sangat penting agar anak-anak belajar ilmu pengetahuan alam/sains, matematika, ketrampilan social dan mengembangkan kecintaan terhadap lingkungan. Mereka juga dapat meningkatkan penggunaan otot-otot halus dan kasar.
Kegiatan ini mungkin biasa-biasa saja kalau dilakukan di dalam kelas akan tetapi bias menjadi istimewa kalau dilakukan di luar kelas. Misalnya makan-makan, masak bersama, menggambar, melukis, bermain peran dll. Bias juga hal ini kita lakkukan kunjungan seperti ke pasar tradisional, ke mall, ke kantor pos, ke bank dll.
















MODEL PEMBELAJARAN SUDUT

Kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran berdasarkan sudut sudut kegiatan hampir sama dengan model pembelajaran berdasarkan area hanya sudut-sudut kegiatan kegiatan merupakan pusat kegiatan berdasarkan minat anak. Alat-alat yang disediakan pada sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih bervariasi dengan tema atau sub tema yang dibahas .
Jumlah sudut yang digunakan dalam satu hari bersifat luwes sesuai dengan program yang direncanakan dengan kisaran 2 sampai 5. Dalam kondisi tertentu dimungkinkan satu sudut lebih dari satu kegiatan.
Sudut-sudut kegiatan (5) yang dimaksud adalah
1. Sudut Ketuhanan
Tujuan dari sudut kebudayaan adalah untuk mengenalkan kepada anak nilai-nilai ketuhanan kepada anak sehingga anak dapat menghayati agama yang dianutnya.
Dalam sudut Ketuhanan alat-alat yang yang ditempatkan adalah maket ibadah, peralatan ibadah, gambar-gambar dan alat lainnya yang sesuai dengan keagamaan
2. Sudut Keluarga
Tujuan dari sudut keluarga adalah mengenal fungsi keluarga dan memahami lingkungan keluarga
Alat-alat pada sudut keluarga terdiri dari kursi tamu, meja makan, peralatan dapur, peralatan ruang kamar tidur, boneka berbagai jenis dan peralatan lain diruang tamu
3. Sudut Alam Sekitar dan Pengetahuan
Tujuan dari sudut alam sekitar dan pengetahuan adalah memberikan ngalaman kepada anak untuk memahami alam sekitar dengan benda-benda yang ada di sudut ini dengan cara membandingkan, mempraktekkan dan menjelaskan
Alat-alat pada sudut ini terdiri dari akuarum, meja atau rak untuk benda-benda obyek pengetahuan, kulit kerang, biji-bijian, batu-batuan, kaca pembesar, timbangan, magnet dan alat-alat untuk menyelidiki alam sekitar.

4. Sudut Pembangunan
Tujuan dari sudut pembanguna adalah memberikan kesempatan kepada anak didik untuk membangun bangunan-bangunan sesuai dengan imajinasinya disamping itu untuk melatih kerjasama.
Alat-alat yang ditempatkan dalam sudut ini adalah alat-alat untuk permainan kontruksi seperti balok, keping geometri, alat pertukangan, dan miniature berbagai jenis kendaraan sebagai penghias bangunan.

5. Sudut Kebudayaan
Tujuan dari sudut Kebudayaan adalah untuk mengenalkan musik, bahasa, konsep bilangan.
Alat-alat yang ditempatkan adalah peralatan musik/perkusi, rak-rak buku, buku-buku perpustakaan, alat untuk pengenal bentuk, warna konsep bilangan, symbol-simbol alat untuk kreativitas dan lain-lain.



















MODEL PEMBELAJARAN BCCT

Di dunia pendidikan, Alloh SWT SWT telah membimbing para ahli pendidikan untuk meneliti dan merumuskan berbagai teori pendidikan. Kita banyak menjumpai berbagai sistem model atau pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak.salah satunya adalah model pembelajaran dengan pendekatan lebih jauh tentang sentra dan saat lingkaran atau dikenal dengan Beyond centers and circle times (BCCT).
Adapun yang dimaksud dengan model pembelajaran anak usia dini melalui pendekatan BCCT adalah (Depdiknas, 2004) :
a. Suatu pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
b. Dikembangkan berdasarkan hasil kajian teoritik dan pengalaman empirik
c. Merupakan pengembangan dari pendekatan Montessori, High Scope, Head Star dan Reggio Emillia
d. Dikembangkan oleh Creative Center for Children Research and Training (CCCRT) Florida, USA
e. Dilaksanakan di Creative Pre Schoool Florida USA selama lebih dari 35 tahun baik untuk anak normal maupin anak yang berkebutuhan khusus
Bagaimana kaitan model pembelajaran anak usia dini melalui pendekatan BCCT/lebih jauh tentang sentra dan saat lingkaran (Depdiknas, 2004) :
a. Model ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak melalui bermain yang terarah
b. Model ini menciptakan setting pembelajaran yang merangsang anak untuk aktif, kreatif dan terus berpikir dengan menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mengikuti perintah, meniru atau menghafal)
c. Sebagaimana tercermin pada namanya model ini telah dilengkapi dengan standar operasional yang baku yang berpusat disentra-sentra kegiatan dan saat anak berada dalam lingkaran bersama guru sehingga lebih mudah diikuti terutama para pemula.



1. Keunggulan model pembelajaran melalui pendekatan beyond center and circle time (Nibras 2004)
a. Dengan izin Alloh SWT manusia telah diberi hidayah untuk menemukan sebuah sistem yang tepat untuk mengaplikasikan nilai-nilai kehidupan beragama.
b. Dengan bimbingan Alloh SWT, kurikulumnya diarahkan untuk membangun pengetahuan anak yang digali oleh anak sendiri melalui berbagai pengalaman main disentra-sentra kegiatan, sehingga dengan izin Alloh SWT akan mendorong kreativitas anak.
c. Dengan bimbingan Alloh SWT pendidik lebih berperan sebagai perancang, pendukung dan penilai kegiatan anak dengan mengkondisikan setiap anak untuk berperan aktif.
d. Pembelajarannya bersifat individual , sehingga rancangan dukungan dan penilainnya disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan setiap anak
e. Semua tahapan anak telah dirumuskan dan dirinci dan jelas sehingga dapat dijadikan panduan dalam penilain perkembangan anak
f. Kegiatan pembelajaran tertata dengan jelas mulai dari penataan lingkungan main sampai pada pemberian pijakan-pijakan (scaffolding) sebelum, selama dan sesudah main sehingga dapat dijadikan panduan bagi pendidik pemula
g. Setiap anak mempunyai kemampuan dan kekuatan dari Alloh SWT untuk aktif, kreatif dan berani mengambil keputusan sendiri tanpa harus takut membuat kesalahan.
h. Alloh SWT telah memberikan ilham pada para ahli pendidikan untk merumuskan secara jelas setiap tahap perkembangan bermain anak melalui berbagai penelitian sehingga menjadi acuan bagi pendidik dalam melakukan penilaian perkembangan anak.
i. Para pendidik harus mencatat dan mengumpulkan hasil temuan dari eksperimen anak-anak dalam kegiatan bermain yang bisa dijadikan bahan pengembangan berikutnya.
j. Penerapan model BCCT ini tidak bersifat kaku, melainkan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan situasi dan kondisi setempat

2. Konsep pembelajaran anak usia dini dengan pendekatan BCCT
a. Kebutuhan bermain anak
Pernyataan Jean Piaget (depdiknas 2004) tentang bagaimana anak belajar yaitu “anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri, guru tentu saja bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi yang terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun pengertian sendiri ia harus menemukannya sendiri.
Bermain merupakan suatu fenomena yang sangat menarik perhatian bagi para pendidik, psikolog ahli filsafat dan beberapa banyak lagi sejak beberapa dekade yang lalu. Bermain itu sendiri bukan hanya tampak pada tingkah laku aanak tetapi pada usia dewsa bahkan bukan hanya pada manusia (Spodek, 1991).
Melalui kegiatan bermain yang dilakukan anak guru akan mendapat gambaran tentang tahap perkembangan akan berkemampuan umum sianak. Bentuk bermain tersebut antara lain meliputi bermain sosial, bermain dengan benda dan bermain sosio dramatis (Soemiati Padmonodewo,2000103)

Lingkungan bermain yang bermutu tinggi untuk anak usia dini mendukung tiga jenis bermain yaitu (Depdiknas, 2004) :
1). Sensorimotor atau Fungsional
• Menangkap rangsangan melalui pengindraan dan menghasilkan gerakan sebagai reaksinya
• Anak bermain dengan benda untuk membangun persepsi
Anak sangat perlu memiliki pengalaman bermain sensomotorik
• Alloh SWT merancang cara belajar anak usia dini melalui panca indranya dan melalui hubungan fisik dengan lingkungan mereka
• Alloh SWT mentakdirkan main sensomotorik merupakan respon paling sederhana sehingga gerakan yang terarah dan bermakna misalnya bayu menggeliat karena dingin, hingga anak melakukan gerakan mencium, memegang menendang dsb.
• Dengan izin Alloh SWT main sensomotorik penting untuk mempertebal neuron
• Melalui main sensomotorik Alloh SWT memenuhi kebutuhan anak untuk selalu aktif dan bereksperimen.
Kebutuhan main sensomotorik terpenuhi bila :
• Anak dissediakan kesempatan untuk berhubungan dengan bermacam-macam benda dan alat permainan baik didalam maupun diluar ruangan
• Anak dibei kesempatan untuk bergerak secara bebaas, bermain dihalaman atau dilantai atau ditempat yang memungkinkan.
• Lingkungan baik didalam maupun diluar ruangan menyediakan kesempatan untuk berhubungan dengan banyak tekstur dan berbagai jenis bahan main yang berbeda yang mendukung setiap kebutuhan perkembangan anak
Allah merancang pengalaman main sensorimotor pada anak usia dini merupakan rangsangan untuk mendukung proses kerja otak dalam mengelola informasi yang didapat anak dari lingkungannya saat bermain dengan badannya ataupun dengan berbagai benda sekitarnya.
2). Main peran atau simbolik
Main peran disebut juga main simbolik, role play, main pura-pura, make believe, fantasi, imajinasi atau main drama. Dan dengan bimbingan Alloh SWT anak bermain dengan benda untuk membantu menghadirkan konsep yang sudaah dimilikinya.
Main peran mempunyai fungsi bahwa melalui main peran Allah menunjukkan kemampuan berpikir anak yang lebih tinggi, karena anak sudah dapat menahan pengalaman yang sudah didapatnya melalui panca indera dan menampilkannya kembali dalam bentuk perilaku pura-pura.
Main peran dipandang sebagai sebuah kekuatan yang menjadi dasar perkembangan daya cipta, tahapan ingatan, kerjasama kelompok, penyerapan kosa kata konsep hubungan kekeluargaan, pengendalian diri, ketrampilan sudut pandang spesial, ketrampilan sudut pandang kognisi (bowen, 1995). Main peran membolehkan anak memproyeksikan dirinya kemasa depan dan menciptakan kembalai masa lalu dan mengembangkan ketrampilan khayalannya, dan main peran diyakini sebagai terapi bagi anak yang mendapatkan pengalaman traumatik.
Dan tujuan akhir bermain peran adalah belajar bermain dan bekerja dengan orang lain. Hal ini merupakan latihan untuk pengalaman-pengalaman di dunia nyata.
Main peran dibedakan menjadi dua yaitu main peran makro dan main peran mikro. Main peran Mikro adalah anak memainkan peran melalui tokoh-tokoh yang diwakili oleh benda-benda berukuran kecil contoh kandang dengan binatang-binatang dan orang-orangan kecil. Sedangkan bermain peran Makro adalah anak bermain menjadi tokoh menggunakan alat-alat berukuran yang sesungguhnya yang digunakan anak untuk memerankan sebuah tokoh contoh mamakai baju ayah dan menggunakan kardus sebagai mobilnya.

3). Main pembangunan
Main pembangunan menunjukan kemampuan anak untuk menghaadirkan pikiran ide dan gagasan menjadi karya nyata. Anak usia dini yang belum mempunyai pengalaman dengan bahan main pembangunan akan memulai dengan kegiatan sensomotorik. Mereka akan memegang dan membawa bahan main pembangunan sampai mereka mengerti penggunaanya. Seiring anak mengusai bahan-bahan main dan meningkatnya ketrampilan motorik halus, hasil karya menjadi semakin nyata.
Bahan main pembangunan dibagi menjadi dua yaitu yang bersifat cair dan bersifat terstruktur, yang bersifat cair misalnya air, pasir, cata air, tanah liat, playdough, krayon, cat pulpen, pensil dll, sedangkan yang terstruktur adalah balok unit, balok berongga, balok berwarna, logo dll.



Pada tahun 1932 Mildred Parten mengamati anak-anak diprogram anak usia dini dan dalam penelitiannya menemukan jenis-jenis hubungan soaial sebagai berikut :
• Perilaku tidak peduli
• Tidak bermain, tetapi terlibat dalam perilaku tidak peduli
• perilaku penonton, anak memperhatikan anak lain ketiaka bermain, mereka berhubungan secara lisan tetapi tidak ikut bermain.
• Main sosial sendiri anak terlibat dalam main dengan dirinya sendiri main yang dimaksud adalah sepenuhnya mengatur sendiri.
• Main sosial berdampingan anak bermain dekat dengan anak lainnya, anak terlibat dalam permainnya sendiri namun ia senang dengan kehadiran temannya.
• Main sosial bersama anak bermain dengan anak lainnya secara kelompok , ia dapat bertukan bahan main tetapi tidak ada tujuan yang direncanakan.
• Main sosial bekerjasama anak main dengan anak lain dan mainanya memiliki tujuan yang direncanakan anak merencanakan dan berperan.

Pengalaman main anak yang bermutu tinggi sangat memerlukan waktu untuk bermain, tempat bermain, kegiatan dan alat-alat permainan yang tepat untuk mendukung main mereka dan pijakan dari guru ketika dibutuhkan. Konsep ini dalam menata lingkungan main yang bermutu tinggi untuk anak usia dini harus ditekankan untuk menyediakan tiga jenis main, intensitas, densitas dari pengalaman bermain.
Intensitas adalah sejumlah waktu yang dibutuhkan anak untuk pengalaman dalam tiga jenis main sepanjang hari sepanjang tahun. Konsep intensitas menekankan pada jumlah waktu yang dibutuhkan anak untuk berpindah melalui tahap perkembangan kognisi, emosi dan fisik yang dibutuhkan agar dapat berperan serta dalam keberhasilan sekolah dikemudian hari.
Densitas adalah berbagai macam cara setiap jenis main yang disediakan untuk mendukung pengalaman anak. Onsep densitas menekankan pada kegiatan yang berbeda yang disediakan untuk anak oleh orang dewasa dilingkungan anak usia dini. Kegiatan ini harus memperkaya kesempaytan pengalaman anak melalui tiga jenis main dan dipilih sesuai dengan minat dan perkembangan anak. Dan pengalaman bermain anak yang bermutu tinggi seharusnya direncakan dengan hati-hati dan diberi pijakan untuk memenuhi kebutuhan setiap anak.

b. Pijakan
Pengertian pijakan adalah adalah dukungan yang berubah-ubah selama kegiatan belajar dimana mitra yang lebih terampil menyesuaikan dukungan terhadap tingkat kinerja anak pada saat ini. Dukungan lebih banyak diberikan ketika tugas baru dukungan lebih sedikit ketika tugas main baru.
Pijakan Pengalaman main yang bermutu (BCCT)
a) Pijakan lingkungan main
 Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (3 tempat untuk setiap anak)
 Merencanakan intensitas dan densitas
 Memiliki berbagai bahan yang bernuansa agama atau dinuansakan agama yang mendukung tiga jenis main
 Menata kesempatan main yang mendukung hubungan sosial yang positif dalam kehidupan beragama
b). Pijakan pengalaman awal
 Membaca doa dengan khusyu
 Membaca cerita yang bernuansa agama atau dinuansakan agama
 Menggabungkan kosa kata baru (agama dan ilmiah)dan menunjukkan konsep yang mendukung perolehan ketrampilan kerja (standar kerja)
 Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahan-bahan main
 Mendiskusikan gagasan bagaimana menggunakan bahan main
 Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main
 Menjelaskan rangkaian waktu main
 Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial dalam kehidupan beragama
 Merancang dan menerapkan urutan transisi main.

c). Pijakan pengalaman main setiap anak
 Memberikan anak waktu untuk megelola dan memperluas pengalaman spiritual mereka
 Mencontohkan komunikasi yang tepat
 Memperkuat dan memperluas bahasa agama dan ilmiah anak
 Meningkatkan kesempatan sosialisasi dalam kehidupan beragama melalui dukungan pada hubungan teman sebaya.
 Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan anak.
d). Pijakan pengalaman setelah main
 Mendukung anak untuk mengingat kembali dan menceriterakan pengalaman spiritualnya
 Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar yang positif melalui, mengelompokkan urutan dan penataan lingkungan main secara tepat.
 Mengucapkan doa dengan khusyu dan ikhlas setelah bermain sebagai rasa syukur kepada Allah
Model yang dipakai agar materi dapat diterima anak dengan utuh antara lain dengan tema dan sentra. Sedangkan materi itu sendiri adalah semua pengetahuan yang perlu dimiliki anak untuk sampai ke tujuan pendidikan yang tercakup dalam keenam aspek rukun iman, kelima aspek rukun Islam dan ikhsan

c. Tema
Tema merupakan bingkai bagi materi yang telah dirancang agar materi nilai-nilai kehidupan beragama bisa teraplikasikan dalam kegiatan bermain, semua materi dapat diberikan tidak ada yang tercecer, penggunakan waktu efektif, tidak materi yang diberikan yang tidak dibutuhkan anak, penggunkan waktu efisien tidak ada yang tumpang tindih dan semua materi yang akan disampaikan pada anak melalui hal-hal yang dekat dengan anak.
Belajar dengan tema membuat anak mampu memberikan perhatian, mendengarkan, mangamati,mengingat dan menyampaian kembali. Dalam model pembelajaran BCCT tema yang digunakan terintegraasi dengan nilai-nilai agama misalnya tema aku hamba Allah atau binatang ciptaan Allah
Menurut Kurikulum 2004 (Depag RI 2007) menyebutkan tema-tema yang dikembangkan dibagi menjadi dua semester adalah :
Semester satu meliputi :
1). Diri sendiri
Dalam tema diri sendiri terdiri dari dua sub tema yaitu Aku dan Panca indra yang mengenalkan adalah mengenai (a)identitas diri meliputi jenis kelamin, usia, nama ayah dan ibu, alamat (b) anggota tubuh yang meliputi kepala tangan kaki serta panca indra yang lain (c) ciri-ciri tubuh meliputi warna kulit, macam rambut, bentuk badan, (d) kesukaaan meliputi makanan, warna, permainan, kegiatan (e) Alat macam indra (f) Fungsi alat indra (g) Macam-macam rasa (h) macam macam perabaan misalnya kasar halus, tajam, panas dam dingin (i) macam-macam pembauan misalnya wangi, amis, busuk (j) macam-macam suara misalnya keras, lembut, nyaring dan melengking (K)macam-macam penglihatan misalnya jelas, buram, jauh, dekat, silau, gelap.
2). Lingkunganku
Tema lingkunganku terdiri dari tiga sub tema yaitu keluargaku, rumah dan sekolah dikenalkan mengenai (a) anggota badan (b) Fungsi dan tugas tiap anggota keluarga (c)Kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga (d) Tata tertib dalam keluarga (e) binatang piaraan keluarga (f) Guna rumah misalnya untuk berteduh, beristirahat (g) Macam rumah dilihat dari bahan pembuatannya (h) Jenis rumah misalnya rumah tinggal, kantor, tempat ibadah dll (i) Bagian-bagian rumah misalnya pintu, jendela, ruang tamu, garasi dll (j) alat dan perkakas dalam rumah mislnya meja, kursi, tempat tidur, almari dll (k)Lingkungan rumah misalnya kebun, halaman, tetangga (l) kegunaan sekolah (m)Gedung dan halaman sekolah (n) Orang yang ada di sekolah (o) alat-alat yang ada di sekolah dan kegunaannya (p) tata tertib sekolah (q) lingkungan sekolah.
3). Kebutuhanku
Tema kebutuhanku terdiri dari tiga sub tema yaitu makanan minuman , pakaian dan kesehatan kebersihan keamanan yang dibahas adalah mengenai (a) manfaat makanan dan minuman (b) jenis makanan dan minuman (c) asal makanan dan minuman (d) Adab makan minum (e) persyaratan makanan dan minuman misalnya bersih, dimasak, tidak baasi, ditutup (f) alat makan dan minum (g) Tata cara menyajikan makanan (h) manfaat pakaian misalnya untuk keindahan, kesehatan (h) manfaat kebersihan dan kesehatan (i) cara memelihara kebersihan dan kesehatan meliputi kebersihan diri sendiri dan lingkungan (j) alat-alat kebersihan (k) Akibat hidup tidak bersih dan tidak sehat (l) macam-macam penyakit yang ditimbulkan karena tidak memelihara kebersihan dan kesehatan (m) cara mencegah bayaha yang disebabkan oleh benda-benda dan obat-obatan tertentu.
4). Binatang
Tema binatang meliputi (a) jenis binatang misalnya binatang kesayangan, binatang ternak, binatang liar, serangga, burung, ikan (b) makanan binatang (c) tempat hidup binatang misalnya di air darat (d)Perkembangbiakan binatang (e) Bahaya binatang (f)Ciri-ciri binatang (g)kegunaan binatang
5). Tanaman
Pada tema tanaman yang dikenalkan kepad anak adalah (a) macam-macam tanaman (b) Fungsi tanaman (d) Cara menanam tanaman (e) Bagian-bagian tanaman
Semester dua meliputi:
1). Rekreasi
Pada tema rekreasi terdiri dari dua sub tema yaitu kendaraan, rekreasi yang dikenalkan kepada aanak meliputi (a) macam macam kendaraan (b) Guna kendaraan (c) Nama bagi pengendara atau pengemudi (d) tempat pemberhentian dan pemberangkatan kendaraan (e) Dengan apa saja kendaraan bisa bergerak (f) Bagian-bagian kendaraan (g) kegunaan rekreasi (h) Tempat-tempat rekreasi (i) perlengkapan rekreasi (j) tata tertib rekreasi (k) keadaan lingkungan dipesisir dan pegunungan (l) macam-macam pencaharian dipesisir dan pegunungan.
2). Pekerjaan
Tema pekerjaan memngenalkan (a) macam-macam pekerjaan (b) tugas-tugas/ pekerjaan dari macam-macam pekerjaan, (c) tempat bekerja (d) alat-alat perlengkapan yang dipakai.
3). Air Udara dan Api
Yang dikenalkan kepada anak pada tema air, udara dan api adalah guna air, bahaya air, asal air, sifat air, kegunaan air, angin, sumber api, warna api, sifat api, kegunaan api, bahaya yang ditimbulkan dan apa itu arang
4). Alat Komunikasi
Alat komunikasi yang dikenalkan adalah (a)macam-macam alat komunikasi (b) guna alat komunikasi (c) Bentuk fisik alat komunikasi (d) Cara menggunakan alat komunikasi dan macam-macam benda pos.
5). Tanah Airku
Tema tenah airku dikenalkan mengenai (a) presiden dan wakil presiden (b) ibu kota negara (c) Lagu kebangsaan (d) Lagu-lagu wajib yang mudah dihafal anak (e) suku-suku bangsa yang ada di Indonesia yang paling dekat dengan anak (f) pahlawan-pahlawan yang paling dikenal didaerah tersebut (g) hari-hari nasional (h) bangsa-bangsa lain yang tinggal di Indonesia (i) kota tempat tinggal (j) Tata cara kehidupan di desa dan di kota (k) mata pencaharian didesa dan dikota
6). Alam Semesta
Pada semester dua tema yang dikenalkan terakhir adalah gejala Alam yang terbagi menjadi matahari bulan bintang dan gejala alam yang dikenalkan adalah (a) kegunaan matahari, bulan bintang langit dan bumu (b) Yang menciptakan (c) kapan dilihat (d) macam-macam gejala alam misalnya gunung meletus, banjir, gempa bumi, tanah longsor, petir, ombak dll (e) Sebab terjadinya (f) pemeliharaan lingkungan



d. Penilaian
Dalam konsep pembelajaran pertama-tama harus jelas ”mengapa menilai” yang harus dimaknai sebagai harus jelas apa alasannya, apa niatnya dan apa maksudnya apa tujuannya menilai pembelajaran di TK/RA. Banyak dan beragam alasan, niat, maksud dan tujuan menilai pembelajaran dan menilai belajar anak dari segi proses dan hasilnya tetapi harus jelas mengapanya menilai itu.
Penilaian kegiatan pembelajaran di TK/RA dapat meliputi semua aspek kegiatan pembelajaran antara lain anak didik, guru, staf orang-orang dewasa disekitarnya yang terlibat dan keluarga anak didik dan sumber-sumber belajarnya, lingkungannya atau bahkan program kegiatannya secara keseluruhan.
Penilaian adalah suatu usaha untuk dapat mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh, tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar (Depag RI 2003:3) yang bertujuan untuk mengetahui ketercapaian kemampuan yang telah ditetapkan dalam SBPKB-RA.
Fungsi penilaian adalah
1). Memberikan umpan balik kepada guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar
2). Membrikan informasi kepada orang tua tentang tercapainya pertumbuhan dan perkembangan anaknya agar dapat memperbaiki dan meningkatkan bimbingan motivasi.
3). Sebagai bahan pertimbangan guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan anak didik yang sesuai denga minat dan kemampuan anak didik yang memungkinkan anak didik dapat mencapai kemampuan secara optimal.
4). Sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang memerlukan dalam memberikan pembinaan selanjutnya.

Ruang lingkup penilaian:
1. bidang pengembangan pembiasaan meliputi akhlkul karimah (nilai-niali moral agama, social emosional dan kemandirian).
2. bidang kemampuan dasar meliputi kemampuan pendidikan agama Islam, berbahasa,kognitif, fisik motorik dan seni
3. Mencakup data tentang status kesehatan, pengasuhan, dan pendidikan (permendiknas 58 th 2009)
Prinsip-prinsip Penilaian
1. sistematis bahwa penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram dengan baik
2. menyeluruh bahwa penilaian mencakup semua aspek perkembangan peserta didik baik moral dan nilai-nilai agama
3. berkesinambungan bahwa penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan secara terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
4. objektif bahwa penilaian dilakukan terhadap semua aspek perkembangan sebagaimana mestinya
5. mendidik bahwa proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan dan membina aak agar tumbuh dan berkembang secara optimal
6. kebermaknaan bahwa hasil penilaian harus mempunyai arti dan bermanfaat bagi guru, orangtua, peserta didik dan pihak lain
Penilaian mencakup proses dan hasil kegiata anak didik yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap perilaku serta ketrampilan yang telah direncanakan. Kenyataan menunjukkan bahwa cakupan hasil belajar yang berkenaan dengan ranah pengetahuan, sikap perilaku serta ketrampilan merupakan sesuatuyang dtidak dapat dipisahkan melainkan saling berkaitan satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan kreativitas pada diri anak.
Dalam melaksanakan penilaian ada beberapa alat penilaian yang dapat digunakan dan di kelompokkan sebagai berikut (Depag RI 2010: 7-8):
1). Pengamatan observasi adalah arah pengumpulan data untuk mendapat informasi dengan cara pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku peserta didik. Agar observasi lebih terarah maka diperlukan pedoman observasi yang dikembangkan oleh guru dengan mengacu pada indicator yang telah ditetapkan.
Format observasi
Kelompok :
No Hari/
tanggal Nama Kegiatan Pembelajaran Aspek yang diamati Hasil Pengamatan Ket
1 senin,
7-3-‘10 Siti
Ahmad
Rika
lia Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan


Cara mencuci tangan
• penggunaan air
• penggunaan lap tangan Dapat mencuci tangan dengan baik

2). Catatan anekdot (anecdotal record) adalah catatan tentang sikap dan perilaku peserta didik secara khusus (peristiwa incidental)
Format catatan Anekdot
Kelompok :
No Hari/
tanggal Nama Peristiwa Tafsiran Pemecahan Ket
1 Senin ,
7-3-‘10 Siti



Murung terus padahal anak tersebut selalu gembira kemungkinan ada permasalahan di rumah Mengkomunikasikan yang terjadi pada diri anak pada orangtua dengan melakukan kunjungan ke rumah




3). Pemberian tugas adalah penugasan yang merupakan cara penilaian berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan peserta didik dalam waktu tertentu baik secara perorangan maupun kelompok. Misalnya melakukan percobaan dengan menanam biji kacang hijau.
Format Pemberian Tugas
Kelompok :
No Hari/
tanggal Nama Kegiatan Pembelajaran Jenis Penugasan Hasil Ket
1 senin,
7-3-‘10 Siti
Ahmad
Rika
lia
Menanam biji kacang • menyiapkan alat dan bahan
• proses menanam biji kacang Dapat menanam biji kacang dengan baik

4). Percakapan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran peserta didik mengenai sesuatu hal.

5). Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang diamati misalnya praktek menyanyi, olahraga, memperagakan sesuatu
Format Unjuk kerja
Kelompok :
No Hari/
tanggal Nama Kegiatan Pembelajaran Aspek yang dinilai Hasil Ket
1 senin,
7-3-‘10 Siti
Ahmad
Rika
lia Berjalan maju pada garis lurus • keseimbangan
• cara berjalan
• ketepatan Anak mampu berjalan diatas garis lurus dengan benar

6). Hasil karya adalah hasil kerja peserta didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni)
no Hari/
tanggal Nama Kegiatan Pembelajaran Aspek yang dinilai Hasil ket
1 senin,
7-3-‘10 Siti
Ahmad
Rika
lia
Menggambar bebas dengan crayon • kreativitas
• keberanian menggambar Ragu-ragu dalam menggambar
Kreativitas anak kurang

Hal-hal yang dapat dicatat oleh guru sehari-hari sebagai bahan penilaian adalah pertama anak-anak yang belum selesai dapat menyelesaikan tugas lebih cepat dari yang lain untuk kegiatan yang diprogramkan, kedua kebiasaan perilaku anak yang belum sesuai dengan yang diharapkan, ketiga kejadian-kejadian penting yang terjadi pada hari ini.
Cara pemberian nilai dilaksanakan berdasarkan data/informasi perkembangan anak yang diperoleh baik melalui observasi/pengamatan maupun pemberian tugas yang kemudian disimpulkan dalam bentuk uraian singkat atau abjad. Berdasarkan hasil rangkuman perkembangan peserta didik setiap penggalan waktu tertentu, penilaian dilaporkan dalam bentuk deskripsi singkat atau berupa abjad untuk masing-masing indikator.

e. Sentra
Sentra merupakan pusat kegiatan pembelajaran dengan model bermain sambil belajar terintegrasi dengan nilai-nilai Islam. Kegiatan sentra setiap hari terpusat pada materi yang sudah ditentukan.
Setiap sentra memiliki tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Oleh karena itu dalam merancang dan menata kegiatan bermain yang bermutu, seorang guru harus memperhatikan proses perkembangan anak, baik dari segi materi, kegiatan, bahan-bahan dan alat-alat main. Penataan lingkungan sentra yang baik dan tepat akan menjadi salah satu model pembelajaran bagi anak agar dalam bermain dan bekerja mereka mengerti akan urutan dan ketuntasan.
Sentra yang dikembangkan adalah sentra ibadah, sentra persiapan, sentra seni kreativitas, sentra balok, sentra main peran, sentra bahan alam dan sentra musik dan olah tubuh. (Nibras, 2004)
1). Sentra Ibadah
Mengenalkan kehidupan beragama mempunyai tiga aspek landasan yang saling terkait satu sama lain yang tak bisa dipisah pisahkan yaitu rukun iman, rukun islam dan ikhsan. Keimanan yang tertanam dalam jiwa anak menumbuhkan niali-nilai ibadah yang dicontohkan oleh nabi Muhammad . ibadah yang dilakukan dengan kesadaran keimanan sangat berperan dalam karakter , watak dan adab perilaku sehari-hari yang akan membawa kebaikan bagi diri dan lingkungannya. Ikhsan dalam segala aktivitas baik hubunga dengan Alllah maupun dengan manusia maupun dengan lingkungannya sebagai aplikasi dari kehidupan beragama.
Proses mengenalkan kehidupan beragama sejak usia dini memerlukan ilmu, keahlian yang spesifik sistem pengelolaan yang baik dan tepat sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga potensi fitrah yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal.
Proses pengenalan agama yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak adalah dunia anak itu sendiri yaitu bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain integrasi nilainilai agama. Sentra ibadah adalah sentral dari semua sentra yang memfasilitasi dan memotivasi anak dengan APE, cara bermain dan komunikaasi yang tepat sehingga dapat mengembangkan semua aspek perkembangan yang diberikan Allah
a). Landasan teori
Qs Al A’rof : 172
“dan ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkan
keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) “Bukankah aku ini Tuhanmu?”mereka menjawab “betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi (kami lakukan demikian)agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan, sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Allah) (Depag RI).
Hadist Nabi.
“Muliakanlah kalimat laa ilaha illallah kepada anak-anak kalian dan ditekanlah kepada mereka kalimat laa illa ha illallah saat menjelang kematian” (HR.Buhori Muslim)
Prof.Dr Zakiyah Darajat
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang mengembangkan seluruh dimensi yang ada dalam diri manusia yaitu fisik, akal, akhlak, iman, kejiawaan,estetika dan sosial kemasyarakatan yang bertujuan membina manusia agar menjadi hamba Allah yang saleh dengan seluruh aspek kehidupannya yang mencakup perbuatan, pikiran dan perasaan“
b). Tujuan dan sasaran
• Mengenalkan Alloh SWT SWT kepada anak sebagi pencipta seluruh alam melalui sifat-sifat dan ciptaanNya
• Menanamkan kecintaan anak kepada Alloh SWT SWT melalui pembiasaan, senang melakukan perintah Alloh SWT dan menkjauhi larangan Alloh SWT sesuai dengan kemampuan anak
• Membentuk perilaku akhlak anak sebagai sumber daya manusia yang berkualitas(beriman dan bertaqwa)
• Mengembangkan akhlakul karimah
• Mengembangkan aspek rukun Iman, rumun Islam dan mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.
Penataan Lingkungan main yang disiapkan antara lain adalah
a. Kegiatan sholat berjamaah
Bahan main peran makro mendukung main pembangunan sensorimotor, 9-10 tempat dapat mendukung ineraksi sosial main sendiri, main berdampingan main bersama daan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi ka’bah, perlengkapan sholat
b. mengenal huruf-huruf hijaiyah dalam Al Qur’an
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi kartu huruf hijaiyah, batu atau biji-bijian, spidol, kertas.
c. Bermain puzzle bernuansa agama
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi berbagai macam puzzle bernuansa agama
d. Kegiatan maket masjid
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi maket masjid, boneka kecil muslim dan muslimah, boneka kecil gerakan sholat, boneka kecil gerakan wudhu
e. Bermain balok kubus hijaiyah
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi balok kubus hijaiyah, kartu angka
f. Bermain kartu wudhu
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tempat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi kartu wudhu, kartu angka
g. Praktek wudhu
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 9-10 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi praktek langsung ditempat wudhu
h. latihan manasik haji
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 9-10 tempat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi praktek langsung
i. Kartu huruf hijaiyah, kartu malaikat, kartu angka
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tempat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi kartu huruf hijaiyah, batu atau biji-bijian, spidol, kertas,kartu angka arab
j. Maze bernuansa agama
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi spidol, maze nuansa agama
k. menggambar bebas bernuansa agama
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi kertas, krayon, spidol Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi kartu huruf hijaiyah, batu atau biji-bijian, spidol, kertas
l. Kegiatan menyusun huruf sesuai kata/kalimat thayyibah yang diinginkan
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi kartu kata, kartu kalimat thoyyibah, huruf, abjad
m. Bermain kartu nama-nama malaikat
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi kartu nama malaikat, puzzle nama malaikat, kertas, spidol
n. Kegiatan menarik garis bernuansa agama
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi kartu huruf hijaiyahkartu kalimat thoyyibah, kartu asmaul husna
o. menjahit bentuk bernuansa agama
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi bentuk ka’bah, bentuk masjid, bentuk pakaian muslim, bentuk huruf hujaiyyah, bentuk kalimat thoyibah.
p. menjiplak, bentuk gambar bernuansa agama
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tempat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi kartu asmaul husna, huruf hijaiyah, angka arab
q. Kegiatan mencipata suatu bentuk dari kepingan-kepingan bentuk geometris menjadi bentuk lain terintegrasi agama.
Bahan main pembangunan dapat mendukung jenis main pembangunan terstruktur main sensorimotor, 2-3 tmpat dapat mendukung interaksi soaial main sendiri, main berdampingan dan main bersama dan main kerjasama.
Alat dan bahan meliputi bentuk geometri, kertas krayon,guntung,kata asmaul husna, kalimat thoyyibah.



Materi Sentra Ibadah
Nilai-nilai ke 6 aspek rukun iman dan ke 5 aspek rukun islam dapat dikenalkan kepada anak melalui kegiatan bermain sambil belajar disentra-sentra bermain dengan menggunakan APE bernuansa agama atau dinuansakan agama sesuai dengan perkembangan anak usia dini, sedangkan ikhsan dapat dikenalkan dengan ahlakul karimah, keteladanan nabi Muhammad dengan menggunakan APE.

2). Sentra Persiapan
Allah yang maha pencipta telah menciptakan dan menyiapkan sumber-sumber bahan alam dibumi ini untuk memenuhi kebutuhan hidup mahlukNya. Salah satu kebutuhan anak adalah bermain yang berkualitas dengan menstimulus seluruh kecerdasan diantaranya bermain keaksaraan.
Sentra persiapan memfasilitasi anak dengan alat permainan edukatif yang memperluas pengalaman keaksaraan (membaca menulis matematika) melalui kegiatan bermain yang berkualitas dan menyenangkan. Melalui kegiatan yang edukatif dan sesuai dengan perkembangan anak akan menciptakan suatu integrasi antara membaca, menulis dan matematika.
a). Landasan teori
Qs. Al Alaq 1-5
“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Maha Mulia. Yang telah mengajarkan dengan kalam. Mengajarkan manusia dengan apa yang mereka tidak tahu”
b). Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari sentra ini adalah menumbuhkan kecintaan akan ilmu Alloh SWT , menumbuhkan minat baca dan menulis dan matematika, mengenalkan peraturan kepada anak untuk menumbuhkan rasa disiplin, mengenalkan sosialisasi sejak dini agar terbiasa untuk saling bekerjasama
c). Munculnya keaksaraan dan Anak
Untuk memperoleh munculnya keaksaraan yang bermutu diperlukan
- bahasa oralkarunia Alloh SWT (kosa kata, menunjukkan bahasa, mendengar,paham)
- mulai tertarik dengan fonologi karunia Alloh SWT ( irama, campuran, potongan)
- mulai tertarik pada tulisan kepandaian dari Alloh SWT
- pengetahuan tentang abjad kepandaian dari Allah
Penataan lingkungan dari sentra persiapan adalah
a. bermain angka kepandaian Allah
b. bermain huruf kepandaian Allah
c. bermain kartu
d. bermain tutup botol dengan berbagai cara
e. bermain berbagai macam puzzle
f. bermain kartu angka
g. bermain perabaan angka
h. menggambar
i. menulis
j. kegiatan bermain congklak
k. bermin meneruskan pola
l. bermain mengelompokkan benda
m. menjiplak
n. penjumlahan dan pengurangan


Tahap Perkembangan anak
Tahap perkembangan menulis
a. coretan acak
b. coretan terarah
c. garis dan bentuk khusu diulang-ulang/menulis garis tiruan
d. pengulangan garis dan bentuk khusus
e. menulis nama
f. mencontoh kata-kata lingkungan
g. menemukan ejaan
h. ejaan umum
Tahap membaca
a. Tahap fantasi
- anak mulai menggunakan buku
- anak mulai berpiir bahwa buku itu penting
- anak mulai membuka-buka buku
- anak senang membawa bukunya
b. tahap pembentukan konsep
- anak memandang dirinya sebagai pembaca
- anak mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca
- anak pura-pura membaca buku
- anak mulai memberi makna pada gambar
c. tahap membaca gambar
- anak menajdi sadar pada cetakan yang tampak
- anak dapat menemukan kata yang sudah dikenal
- anak mengungkapkan kata-kata yang memiliki makna dengan dirinya
- anak dapat mengulang ceritera yang tertulis
- anak mengenal abjad
d. tahap pengenalan bacaan
- anak tertarik pada bacaan
- anak mulai mengingat kembali cetakan pada konteksnya
- anak berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungannya, seperti kotak susu dll
e. tahap membaca lancer
- anak dapat membaca judul buku dari buku yang berbeda-beda
- menyusun pengertian dari tanda
-anak dapat membaca
3). Sentra seni kreatifitas
Setiap manusia menerima anugerahdari Allah yang dibekali sejak lahir. Anugerah itu berupa potensi awal yang bersifat positif untuk berkembang, yang disebut oleh ahli-ahli agama sebagai fitrah, yaitu suatu potensi yang bersifat suci, positif dan siap berkembang mencapai puncaknya. Di dalam potensi itu terdapat potensi-potensi fisik,pikir,rasa.spiritual. Allah memberikan ilham untuk manusia ketika banyak mempergunakan akal pikirannya dan menghidupkan kalbu (hati nurani) dengan menddkatkan diri kepada Allah, maka lahirnya dalam dirinya kreativitas.
Kreativitas berasal dari kata dasar kreatif yang berarti memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk mencipta. Prof. Hasan Langgulung (1991:73) mengutip pendapat Maslow tentang pengertian kreativitas, adalah kebolehan yang mampu menyatakan pikiran dan penggerak-penggerak tanpa segan dan takut dari cemoohan orang lain.
Keunikan merupakan dasar kreativitas anak-anak, maka setiap anak akan melalui proses yang berbeda selama bermain seperti melihat, mengamati, memegang, mencoba-coba memainkan,merobek, menggunting, menempel samapi pada tahap mewujudkan pengalaman bermainnya ke dalam sebuah hasta karya dan dalam menceriterakan hasil karyanya sebagai rasa bangga dan bersyukur kepada Allah yang telah membri kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya.
Sentra seni dan kreativitas disiapkan sebagai sarana bermain sambil belajar untuk membantu mengembangkan aspek-aspek perkembangan nilai-nilai moral agama, kognisi,bahasa, afeksi, sosial emosional, psikomotor terutama untuk pengembangan kreativitas dan menanamkan kecintaan pada seni dan budaya islami yang beraneka ragam.
Tujuan dan sasaran
• mengembangkan bermain seni agar anak dapat mensyukuri nikmat Alloh SWT
• mengembangkan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungannya, mengenalkan seni budaya, menyiapka anak untuk melalui tahap-tahap kretivitas yang dianugerahkan Alloh SWT kepadanya, mengembangkan aspek-aspek perkembangkan moral,agama, kognisi,bahasa, sosial emosianal, afeksi dan psikomotorik
• mengembangkan kordinasi mata dan tangan serta ketrampilan dalam berolah tangan


Penataan lingkungan sentra seni kreatifitas antara lain adalah
a. seni warna/seni lukis
- mewarnai gambar
- Finger ainting
- Mencap
- Melukis dengan kelereng
- Membatk dan jumput
- Melukis cermin
- Meluis dengan tetesan lilin
- Melukis dengan sikat gigi/memercik
- Melukis dengan sedotan
- Melukis dengan benang
- Melukis diatas air
- Melukis dengan gelembung air
- dll

b. seni bentuk
- merangkai manik-manik
- melipat kertas
- menganyam
- merobek
- kolase
- menggunting
- menjiplak
- mencocok
- menjahit
- kreatifitas membuat karya dengan media kreatif








4). Sentra Balok
Anak adalah ilmuwan-ilmuwan kecil yang ditakdirkan Allah untuk berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya yang ingin sekali menjelajah dunia yang telah digambarkan Allah melalui pengamatan-pengamatan dan keinginan-keinginan mereka.
Pemain-pemain drama yang memerankan pengalaman-pengalamanya yang menarik dapat dituangkan anak-anak secara kreatif dalam membangun balok-balok tersebut, apalagi dengan dorongan-dorongan guru dan orang tua.
Dari hal-hal tersebut sentra balok dijadikan sarana untuk mengembangkan proses keimanan dan ketakwaan, kognitif, motorik, bahasa dan seni kreatifitaas melalui bermain balok
a). Landasan dan Teori
Qs Al Baqoroh 12
“Dan ingatlah ketika Ibrahim dan Ismail meninggikan pondasi-pondasi Baitullah sambil berkata “Wahai Tuhan kami, terimalah amal kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
Jean Piaget
Saat anak mempresentasikan dunia mereka dalam bahan bangunan, mereka ada di posisi tengah anatara main dan kecerdasannya. Dari hal tersebut muncullah simbolik menjadi benda yang diwakili dan permainan simbolik ke peniruan yang nyata.
b). Tujuan dan Sasaran
• Melatih anak untuk menemukan konsep bahwa Alloh SWT yang memberi kemampuan/kepandaian kepada anak untuk bermain
• mengenalkan kepada anak untuk bersyukur kepada Alloh SWT karena telah menciptakan kayu untuk dijadikan balok
• mengenalkan kemampuan matematika
• menggunakan kosakata untuk berkomunikasi sebagai hidayah Alloh SWT
• Mengenalkan hubungan sosial yang Islami
• Melatih korninasi mata,tangan dan pikiran bentuan Alloh SWT
• Melatih bersikap baik seperti yang dicontohkan nabi
• Melatih anak untuk memecahkan masalah dan bekerjasama
• Memgembangkan perhatian terhadap bentuk-bentuk balok
• Melatih anak untu disiplin mengambil dan mengembangkan
c). Keuntungan bermain balok
• Ketrampilan hubungan dengan teman sebaya
• Kemampuan berkomunikasi
• Kekuatan dan kordinasi motorik halus dan kasar
• Konsep matematika dan geometri serta pemikiran simbolik
• Pengetahuan pemetaan dan ketrampilan membedakan penglihatan
d). Tahap perkembangan bermain balok
• Menggunakan balok tanpa membuat bangunan
- Tidak ada kontruksi/tanpa bangunan
- Susunan garis lurus ketas
- Susunan garis kesamping
• Kontruksi dua dimensi
- Susunan areal lurus keatas
- Susunan areal mendatar
• Kontruksi tiga dimensi
- Ruang tertutup mendatar/horisontal
- Ruang tertutup keatas vertikal
- Mengguakan balok untuk mambangun bangunan tiga dimensi padat
- Ruang tertutup tiga dimensi
- Menggabungkan/mengkombinasikan beberapa bentuk bangunan/konstruksi.

sentra Balok dalam penataan lingkungan main adalah
a. Tempat luas untuk membangun dan bergerak
c. paling sedikit 200 balok
d. menyusun balok sesuai dengan bentuknya dan diberi label



5). Sentra Main Peran

Bermain peran merupakan saalah satu potensi dasar (fitrah islami) yang diberikan oleh Allah kepada setiap manusia, orang tua, pendidik dan lingkungan yang akan membentuk kepribadian anak secra paripurna atau mencari ridho Allah. Main peran adalah salah satu cara bagi anak untuk dapat mengembangkan pengendalian diri, perolehan pengetahuan, ketrampilan, kognisi, sosial emosi,bahasa, daya cipta, rangkaian ingtan, konsep-konsep hubungan ketrampilan sudut pandang afeksi (Gown, 1995) yang dibutuhkan anak dikehidupan selanjutnya.
Main peran disebut juga main pura-pura, amin khayalan, main fantasi,make believe atau simbolik. Dengan main peran anak dapat belajar dan bekerja dengan orang lain, mereka bermain peran sesuai dengan pengalaman yang dimiliki, jika anak memiliki hanya sedikit pengalaman maka akan kesulitan untuk mendapatkan pengalaman main peran. Main peran adalah simulasi anak dalam kegiatan kehidupan nyata dan membolehkan anak membayangkan dirinya kedalam masa depan sekarang dan menciptakan kembali kondisi masa lalunya.
a). Landasan dan teori
Qs. At taubah ayat 105 (Depag RI )
“Dan katakanlah bekerjalah kamu, maka Allah dan Rosulnya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata lalu diberitahukan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”
Hadist Nabi
“…….Sesungguhnya harumnya surga itu bisa tercium sejauh perjalanan seribu tahun. Demi Allah tidak akan mencium bau surga orang yang durhaka kepada ibu bapak dan orang yang memutuskan silaturahmi”
Vygotsky
“melakukan penelitian tentang main peran mendukung awal dua kemampuan penting yaitu kemampuan untuk memisahkan dari kegiatan dan benda, dan kemampuan menahan dorongan hati dan menyusun tindakan yang diarahkan sendiri dengan sengaja dan fleksibel
b). Tujuan dan sasaran
• Dapat mengenal tata cara kehidupan beragama
• Mencintai Alloh SWT dan Rosulnya
• Mengenal profesi halal
• Mengaplikasikan akhlak nabi
• Mengaplikasikan kosa kata bernuansa imtaq dan iptek
• Mengembangnkan kemampuan berkomunikasi
• Senang berkarya sebagai suatu ibadah
• Aktif dan kreatif dalam berimajunasi
• Memiliki rasa empati yang lebih dalam
• Ikhas beramal

1. sentra main peran setting lingkungan antara lain adalah:
Dalam penataan lingkungan main peran dapat berubah sesuai dengan tema misalnya keluargaku ciptaan Alloh
Setting ruang/tempat
a. Setting ruang keluarga
Kegiatan : bertamu
Alat : meja kursi,vas bunga, majalah, koran ,tapalak meja
b. Sholat berjamaah
Alat : perlengkapan sholat
c. Setting ruang makan
Kegiatan : makan bersama
Alat: meja kursi, peralatan makan, sayur, buah-buahan,plastik dll
d. Setting ruang dapur
Kegiatan : memasak
Alat: kompor kecil, kursi kecil, wajan,panci,sedet, sayur, buah-buahan plastik, ikan – ikanan, piring
Kegiatan : Mencucui piring
Alat : Baskom berisi air, mangkok berisi air sabun dan
spon. Piring plastik, perlengkapan masak
e. Setting ruang belakang
Kegiatan : memandikan bayi
Alat : bak bayi berisi air, sabun, boneka,handuk.kursi, boneka
Kegiatan : mencuci baju
Alat : ember berisi air, baju, papan penggilas, sabun, jemuran, kursi kecil
f. Setting mini market
Kegiatan : berbelanja
Alat : rak berisi botol-botol bekas, kantong plastik,meja
kursi, roti-rotian dll
g. Setting tempat kerja
Kantor
Kegiatan : mengetik, menulis
Alat : meja, kursi, mesin tik, kertas, alat tulis
Rumah sakit
Kegiatan : memeriksa pasien
Alat : pakaian dokter, meja, kursi, tempat tidur periksa, alat-alat dokter, obat-obatan
Penjabaran kegiatan bermain peran
Bertamu
Bahan main peran makro mendukung main peran makro
tempat dapat mendukung interaksi sosial main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama
Alat dan bahan : 1 meja 4 kursi 1 taplak meja, 1 vas bunga, majalah, koran dll
 Tujuan :
- dapat berbicara lancar dengan kalimat sederhana, kepandaian dari Allah
- mengenal dan mengaplikasikan perilaku nabi muhammad dalam kehidipan sehari-hari
- mengembangkan aspek perkembangan, petunjuk dari Allah
sholat berjamaah
 Bahan main peran makro mendukung main peran makro
 Sejumlah tempat dapat mendukung interaksi sosial main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main
bekerjasama
 Alat dan bahan : sajadah mukena sarung peci sesuai dengan jumlah anak
Tujuan : mengenal perlengkapan sholat
- mengenal bacaan sholat
- mengenal urutan gerakan sholat
- mengenal tata cara sholat
- mengenal adzan sebagai tanda waktu sholat
- mengenal uqomah sebagai tanda akan dimulai sholat
- senang dan ikhlas sholat berjamaah
- mengenal jumlah rakaat dan sholat wajib, sholat sunah
- mengenal nama-nama sholat wajib dan sholat sunah
makan bersama
 Bahan main peran makro mendukung main peran makro
 7 tempat dapat mendukung interaksi sosial main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama
 Alat dan bahan : 1 meja 7 kursi 1 taplak meja, alat makan,sayur sayuran dan buah buahan
Tujuan :
- mengenal konsep makanan dan minuman halal
- mengenal bahwa Allah sumber/pemberi rezeki
- mengenal dan mengaplikasikan bahasa imtaq dan iptek
- mengenal akhlak perilaku dalam kegiatan makan
- mengenal nutrisi pada makanan dan minuman halal
- mengembangkan aspek-aspek perkembangan, petunjuk dari Allah.
menyeterika pakaian
 Bahan main peran makro mendukung main peran makro
 2 tempat dapat mendukung interaksi sosial main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama
 Alat dan bahan : 2 meja meja setrika, 2 setrika ,baju
Tujuan :
- Dapat mengetahui bahwa Allah yang memberi kekuatan dan ketrampilan dalam menyetrika
- Mengenal warna ciptaan Allah
- Mengenal urutan bilangan
- Mengenal aspek-aspek bidang pengembangan, petunjuk dari Allah
Mamasak
 Bahan main peran makro mendukung main peran makro
 2 tempat dapat mendukung interaksi sosial main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama
 Alat dan bahan : 2 kompor yang sudah dilengkapi dengan peralatan dapur seperti wajan, sodet, panci, sayur-sayuran buah-buahan
Tujuan :
- mengembangkan daya cipta kreasi membuat makanan dan minuman hidayah Allah
- melatih kordinasi tangan dan mata dengan bimbiungan Allah
- dapat mengenal urutan bilangan kepandaian dari Allah
- mengenal aspek-aspek perkembangan kepandaian Allah
mencuci piring
 Bahan main peran makro mendukung main peran makro
 2 tempat dapat mendukung interaksi sosial main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama
 Alat dan bahan : 2 baskom berisi air, mangkok berisi air dan sabun serta spon, piring, gelas dan alat dapur lainnya
Tujuan :
- mengenal bahwa Allah menciptakan air
- mengenal jumlah bilangan hidayah dari allah
- mengenal dan mengaplikasikan bahsa imtaq dan iptek
- mengenal mengelompokkan benda bimbingan dari Allah
- mengenal bentuk geometri, kepandaian dari Allah
- mengenal aspek-aspek pengembangan petunjuk dari Allah
memandikan bayi
 Bahan main peran makro mendukung main peran makro
 2 tempat dapat mendukung interaksi sosial main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama
 Alat dan bahan : 2 bak bayi berisi air,2sabun mandi,2 boneka, 2 handuk

Tujuan :
- mengenal tata cara membesihkan diri, kepandaian dari Allah
- mengenal bahwa Allah sayang dengan anak yang bersih
- mengenal bahwa Allahmenciptakan air
- mengembangkan aspek –aspek perkembangan petujuk daari Allah
mencuci pakaian
 main peran makro mendukung main peran makro
 2 tempat dapat mendukung interaksi sosial main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama
 Alat dan bahan : 2 papan penggilesan, 2 baskom berisi air,2 buah sikat cuci, dua buah sabun dan jemuran

Tujuan :
- menstimulus fine motor bimbingan Allah
- mengenal bahwa Allah senang dengan anak yang bersih
- mengenal jumlah bilangan
- mengenal bahwa Allah memberi kekuatan dan ketrampilan dalam mencuci pakaian.
- Mengembangkan aspek-aspek pengembangan petunjuk dari Allah
Berbelanja
 Bahan main peran makro mendukung main peran makro
 3 tempat dapat mendukung interaksi sosial main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama
 Alat dan bahan : 1 meja kasir, uang mainan, botol, dus bekas, kantong plasti dll
Tujuan :
- mengenal transaksi jual beli mencaari ridha Allah
- mengenal dan mengaplikasikan kosa kata imtaq dan iptek
- mengenal konsep matematika,pengurangan, penambahan kepandaian dari allah
- dapat mengklasifikasi benda petunjuk dari Allah
- mengembangkan aspek-sapek pengembangan petunjuk dari Allah
Pergi ke dokter
 Bahan main peran makro mendukung main peran makro
 3 tempat dapat mendukung interaksi sosial main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama
 Alat dan bahan : tas dokter, baju dokter,alat periksa kesehatan,meja kursi tempat tidur periksa, alat tulis,
Tujuan :
- mengenal profesi halal karunia Allah
- mengenal dan mengaplikasikan kosa kata imtaq dan iptek melalui komunikasi islami
- mengenal tatacara menggunakan alat sesuai dengan fungsinya karunia Allah
- dapat mengklasifikasikan benda, petunjuk dari Allah
- mengembangkan aspek-aspek perkembangan kepoandaian dari Allah

Bekerja di kantor
 Bahan main peran makro mendukung main peran makro
 3 tempat dapat mendukung interaksi sosial main sendiri, main berdampingan, main bersama dan main bekerjasama
 Alat dan bahan : 2 buah mesin tik, komputer,kertas, alat telepon, meja kursi map sepatu, pakaian kerja
Tujuan :
- mengenal profesi halal karunia Allah
- mengenal dan mengaplikasikan kosa kata imtaq dan iptek melalui komunikasi islami
- mengenal tatacara menggunakan alat sesuai dengan fungsinya karunia Allah
- dapat mengklasifikasikan benda, petunjuk dari Allah
- mengembangkan aspek-aspek perkembangan kepandaian dari Allah

Pijakan Bermain
a. Pijakan lingkungan main
 Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (3 tempat untuk setiap anak)
 Merencanakan intensitas dan densitas
 Memiliki berbagai bahan APE yang mendukung tiga jenis main
 Memiliki bahan keaksaraan yang tersedia
 Menata kesempatan main yang mendukung hubungan sosial yang positif dalam kehidupan beragama
b. Pijakan pengalaman awal
 Membaca doa dengan khusyu
 Membaca cerita yang bernuansa agama atau dinuansakan agama
 Menggabungkan kosa kata baru (agama dan ilmiah)dan menunjukkan konsep yang mendukung perolehan ketrampilan kerja (standar kerja)
 Menjelaskan urutan main peran
 Mendiskusikan gagasan bagaimana menggunakan bahan main
 Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main
 Menjelaskan rangkaian waktu main
 Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial dalam kehidupan beragama
 Merancang dan menerapkan urutan transisi main.
c. Pijakan pengalaman main setiap anak
 Memberikan anak waktu untuk megelola dan memperluas pengalaman spiritual mereka
 Mencontohkan komunikasi yang tepat
 Memperkuat dan memperluas bahasa agama dan ilmiah anak
 Meningkatkan kesempatan sosialisasi dalam kehidupan beragama melalui dukungan pada hubungan teman sebaya.
d. Pijakan pengalaman setelah main
 Mendukung anak untuk mengingat kembali dan menceriterakan pengalaman spiritualnya
 Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar yang positif melalui, mengelompokkan urutan dan penataan lingkungan main secara tepat.
 Mengucapkan doa dengan khusyu dan ikhlas setelah bermain sebagai rasa syukur kepada Allah









6). Sentra Bahan Alam
Allah yang maha pencipta telah menciptakan dan menyiapkan sumber sumber bahan alam dibumi ini untuk memenuhi kebutuhan hidup makhluknya yang ada di bumi, salah satu kebutuhan anak adalah bermain yang berfungsi untuk mengaplikasikan dan mengaktualisasikan dirinya, bermain yang berkualitas dengan menstimulasi seluruh kecerdasan.
Sentra bahan alam dipersiapkan sebagai tempat anak melakukan kegiatan bermain ssambil belajar dengan menggunakan bahan-bahan alam baik yang kering maupun yang basah untuk membantu proses perkembangan keimanan dan ketakwaan, bahasa, daya pikir daya cipta/ kreatifitas, ketrampilan jasmani. Daisamping itu jiga mengenalkan serta menanamkan kecintaaan alam yang telah Allah karuniakan.
a). Landasan dan teori
Qs.Yunus 24
“Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu adalah seperti air (hujan) yang kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air tanaman-tanaman di bumi, diantranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak…….”
Jean Piaget
Anak semestinya membuat percobaan dan penelitian sendiri. Guru bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan materi yang tepat, tetapi yang menjadi intinya supaya anak bisa paham sesuatu, anak itu harus membuat,menciptakan dan membangun sendiri.
b). Tujuan dan sasaran
• Mengenal bahwa Alloh SWT yang menciptakan alam beserta isinya sebagai bukti adanya Alloh SWT
• Mengenalkan Alloh SWT bahwa Alloh SWT maha pandai yang telah menciptakan alam beserta isinya
• Melalui kegiatan ilmiah yang ada disentra ini mengaktifkan kemampuan psikomotorik, berfikir konvergen (proses berpikir mencari jawaban yang tepat.
• Mengembangkan aspek-aspek perkembangan, sehingga mengembangkan konsep diri yang positif beriman dan bertaqwa
• Mengembangkan pemahaman tentang alam sekitar ciptaan Alloh SWT dan bagaimana mengolahnya dengan baik sesuai dengan aturan Alloh SWT
• memahami hubungan manusia dengan benda alam karunia AllohSWT
• Memahami fungsi anggota badan sendiri termasuk panca indra serta perasaan dan pemeliharaannya menurut aturan Alloh SWT
• Dengan bimbingan Alloh SWT anak belajar membuat keputusan yang akhirnya mengarah pada kemandirian
• Belajar berakhlak dan berperilaku yang benar menurut nilai agama dan budaya lingkungannya
• Berbagai macam kegiatan yang mengfungsikan kontrol motorik halus karunia Alloh SWT adalah mempersiapkan anak untuk persiapan menulis.
Penataan lingkungan main sentra bahan alam cair diantaranya adalah;
a. menakar air ciptaan Allah
• tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alatnya antara lain bak besar berisi air yang diberi wrna sesuai dengan tema, botol, corong, canting
• Tujuan:
- megenalkan bahwa Allah Maha Pencipta, Maha pandai, maha Kaya, Maha Pemurah yang telah menciptakan ai untuk kehidupan mahluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan)
- mengenalkan bahwa Allah Maha Pencipta, Maha Pandai menjadikan air dapat mengalir ketempat yang lebih rendah dan sealalu mengikuti bentuk wadahnya
- anak mengenal volume air
- mengembangkan aspek-aspek pengembangan
b. menangkap ikan ciptaan Allah
• tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alatnya antara lain bak besar, ikan-ikan dengan berbagai jenis, alat pancing, saringan
• Tujuan
- mengenalkan bahwa Allah maha berkehendak (Qudrah) telah menciptakan jenis hewan air dengan kehidupannya
- mengenalkan kepada anak tentang kehidupan hewan air
- mengembangkan kemampuan berbahasa anak
- mengenalkan aspek-aspek perkembangan
c. Me ngocok sabun
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• alat-alat yang digunakan antara lain wadah air sabun yag sudah diberi warna sesuai dengan tema, alat kocokan telur, sendok, gelas, sedotan.
• Tujuan
- megenalkan bahwa Allah Maha Pencipta, Maha pandai, maha Kaya, Maha Pemurah yang telah menciptakan ai untuk kehidupan mahluk hidup (manusia, hewan dan tumbuhan)
- mengenalkan bahwa Allah Maha Pandai yang menjadikan air sabun yang bila dikocok akan mengeluarkan busa yang banyak
- mengembangkan aspek-aspek perkembangan

d. menyikat lantai
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat yang digunakan Sikat lantai
• Tujuan :
- mengenalkan bahwa Allah menyukai orang musim yang bersih dan menjaga kebersihan
- mengembagkan aspek-aspek perkembangan
e. mencat didnding
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang dibutuhkan antara lain wadah berisi air berwarna sesuai dengan tema, kuas, rol cat
• Tujuan
- mengenalkan bahwa Allah Maha Indah dan suka keindahan
- melatik motorik tangan anak
- mengembangkan aspek-aspek perkembangan
f. meremas/mengaduk tepung kanji karunia Allah
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang dibutuhkan wadah berisi tepung kanji yang diberi warna sesuai dengan tema
• Tujuan
- mengenalkan bahwa Allah Maha Kuasa yang telah emberikan kemampuan jari tangan anak untuk bermain mengaduk dan meremas menggenggam
- melatih otot-otot dengan cara mengaduk, meremas, menggenggan tepung kanji dengan menggunakan tangan dengan ciptaan Allah
- mengembangkan aspek-aspek perkembangans
g. mencetak pasir basah ciptaan Allah
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang dibutuhkan 1 bak pasir basah, sendok, cetakan kue, piring besar
• Tujuan
- mengenalkan bahwa Allah sebagai pencipta bahan-bahan alam
- mengembangkan pengetahuan anak tentang manfaat dan bahaya dari bahan-bahan alam itu sendiri
- mengembangkan aspek-aspek perkembangan



h. melukis ilham dari Allah
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yag dibutuhkan papan lukis, cat beberapa warna dan kertas putih
• Tujuan:
- mengenalkan bahwa Allah Maha Indah dan menyukai keindahan
- mengenalkan Allah Maha Pandai Mencipta macam-macam warna
- mengenalkan macam-macam warna
- melatih keseimbangan akan konsep ruang
- mengetahui tahap perkembangan anak melalui melukis
- mengembangkan aspek-aspek perkembangan

i. meremas bubur Koran kemampuan dari Allah
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang dibutuhkan wadah yang berisi kertas berisi Koran yang sudah disobek-sobek yang ditambah dengan air dan pewarna sesuai dengan tema , cetakan kue, piring besar
• Tujuan
- mengenalkan bahwa Allah Maha Pemurah yang telah menciptakan berbagai jenis bahan alam bekas yang mash bias dimanfaatkan
- mengenalkan bahwa Allah Maha Pemberi Hidayah yang mengilhami mahluknya untuk memanfaatkan berbahgai bahan alam bekas yang masih bias dimanfaatkan
- mengenalkan pada anak bahwa bahan bekas dapat dimanfaatkan kembali
- mengetahui tahap perkembangan kemampuan anak karunia Allah
- mengembagkan aspek-aspek perkembangan

j. memasukkan benda ke dalam air ciptaan Allah
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang dibutuhkan antara lain adalah bak besar berisi air, keranjang berisi beberpa jenis benda, kursi
• Tujuan :
- mengenalkan bahwa Allah pencipta bahan alam padat da cair
- anak dapat mengenal mengapung, tenggelam dan melayang
- mengembangkan aspek perkembangan

k. memeras daun ciptaan Allah
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang disediakan adalah wadah berisi daun dan air, cetakan kue. Gelas, saringan, botol
• Tujuan
- mengenalkan bahwa Allah Maha Kuasa telah menciptakan berbagai jenis tanaman
- mengenalkan bahwa Allah Maha pemurah yang telah memberikan kemampuan pada jari tangan anak untuk bermain meremas
- melatih otot untuk meremas
- mengembangkan aspek perkembangan

l. eksperimen warna
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang digunakan antara lain adalah , 3 wadah dengan warna dasar primer, corong, sendok, plastic dengan berbagai ukuran
• Tujuan
- mengenalkan bahwa Allah menciptakan berbagai macam warna
- Mengenalkan bahwa Allah menjadikan warna-warna yang berbeda bila 2 warna dicampur menjadi warna yang baru
- Mengetahui proses pencampuran warna
- Anak menemukan sendiri macam-macam warna
- Mengembangkan aspek-asoek perkembangan

m. menakar biji- bijian
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang digunakan antara lain adalah biji-bijian sesuai denga tema, gelas platik, literan dengan berbagai macam ukuran, serokan/sendok, corong, dll
• Tujuan
- mengenalkan bahwa Allah yang Maha Pandai telah menciptakan biji-bijian dengan berbagai jenis bentuk dan ukuran
- mengenalkan bahwa Allah yang Maha Pemurah memberikan biji-bijian untuk dimakan mausia dan binatang
- men nalkan kemampuan berbahasa
- mengenalkan konsep isi dan ruang
- membedakan tekstur
- mengenalkan konsep berat dan ringangembangkan aspek perkembangan
- men

n. bermain pasir kering
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang digunakan antara lain adalah bak pasir, berbagai jenis tanaman, boneka binatang mini, orang-orangan, dll
• Tujuan :
- mengenalkan bahwa Allah menciptakan bahan-bahan alam
- mengembangkan pengetahuan anak tentang manfaat dan bahaya dari bahan-bahan alam kepandaan Allah
- mengembangkan aspek perkembangan

o. menumbuk bahan alam
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang dibutuhkan antala lain adalah wadah berisi bahan alam (kacang taah, bii-bijian, dedaunan dll) alat penumbuk dan penunjang lainnya
• tujuan
- melatih motorik kasar
- mengembangkan aspek-aspek perkembangan

p. menggunting
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang digunakan antara lain adalah kertas dengan berbagai pola. Gunting
• Tujuan
- mengenalkan bahwa Allah menyukai kerapian
- melatih motorik tangan anak ciptaan Allah

q. finger painting
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang dibutuhkan adalah 3 warna dasar adonan finger painting dan kertas
• Tujuan
- mengenalkan bahwa Allah yang Maha Kuat telah menciptakan tangan dan jari-jari yang kuat untuk berolah tangan
- mengenalkan kepada anak konsep lembut, licin, pencampuran warna dan kental, encer
- mengembagka aspek perkembangan

r. Bermain plastisin
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang digunakan antara lain adalah 3 warna dasar adonan plasisin, cetakan kue dll
• Tujuan
- melatih motorik halus anak
- mengenalkan konsep lembut, kenyal, besar kecil karunia Allah
- mengembangkan aspek perkembangan
s. memompa air
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat yag digunakan antara lain adalah bak besar bersi air berwarna sesuai dengan tema, pmpa air, botol besar
• Tujuan :
- mengenalkan benda cair dan sifat cair
- melatih dan memperkuat motorik halus anak
- mengenalkan kepada aak konsep volume, berat-ringan dan mengalir
- mengemabangkan aspek perkembanbagan

t. Memeras spons
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang digunakan wadah yang berisi air berwarna sesuai dengan tema, spon beragam bentuk
• Tujuan :
- mengenalkan sifat cair dan benda cair
- melatih motorik halus anak
- mengenalkan kepada anak konsep penyerapan, berat-ringan, menetes
- mengembangkan aspek perkembangan

u. Menjepit
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yag digunakan adalah wadah berisi benda-benda kecil (biji-bijian, tutup botol, kulit kerang, kancing baju dll) penjepit dan alat penunjang lainnya.
• Tujuan:
- mengenalkan bahwa Allah telah memberi tangan kita tangan dan jari-jari yang kuat dan terampil dalam berolah tangan
- melatih motorik halus anak
- mengembangkan aspek perkembanga anak

v. Merobek kertas
• Sediakan tempat yang dapat mendukung main interksi social, main sendiri, main berdampingan dan main bersama
• Alat-alat yang disediakan adalah berbagai macam kertas
• Tujuan
- mengenalkan bahwa Allah telah memberi tangan kita tangan dan jari-jari yang kuat dan terampil dalam berolah tangan
- melatih motorik halus anak
- mengembangkan aspek perkembanga anak

7). Sentra Musik dan Olah Tubuh
Musik dan oleh tubuh sebagi sarana pembelajaran bagi anak tidak hanya menstimulus perkembangan dua potensi tersebut, tetapi lebih jauh juga sangat berperan dalam merangsang pertumbuhan fisik dan fungsi kerja otak yang dapat meningkatkan kecerdasan anak seperti daya spiritual, daya nalar, daya afektif, fungsi kesadaran berfikir secara ritmis, daya ingat serta fungsi-fungsi otak lainnya
Dengan terbentuknya sentra musik dan olah tubuh karunia Allah dikelompok bermain difasilitasi untuk belajar mengenal bunyi, nada, irama, berbagai suara serta gerak melalui kegiatan bermain sambil belajar. Alat-alat musik sederhana baik yang tradisional maupun modern yang terbuat dari bahan alam atau limbah keluarga . tujuan terpenting dari semua kegiatan itu adalah dalam rangka membangun pribadi muslim yang mampu berekspresi dan mengekspresikan seni yang tinggi dan bermoral.
a). Landasan teori
Hadist nabi
“ mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah”
“Allah itu indah dan menyukai keindahan”
Syaikh Muhammad Said Mursi menyatakan
“berolah tubuh secara terus menerus akan berpengaruh terhadap konsentrasi anak dan mengaktifkan kelenjar-kelenjar dalam tubuh serta melancarkan peredaran darah mengalir ke otak sehingga akan membantu meningkatkan kecerdasan anak.”
b). Tujuan dan sasaran
• Mengenalkan bunyi-bunyian dan anak dapat mengenal berbagai macam-macam bunyi ciptaan Alloh SWT
• Anak dapat bereksplorasi dan berekspresi dengan daya estetika yang tinggi dan islami
• Anak dapat mengembangkan bahasa dan dinamika suara serta anak lebih peka terhadap ketukan
• Anak dapat mengenal gerakan dasar tubuh dan mengontrol gerakan-gerakan tubuh yang telah dibekali oleh Alloh SWT
• Anak dapat lebih peka mengenal ritme/ketukan, irama tempo
• Mengembagkan aspek-aspek perkembangan


Penataan lingkungan sentra musik dan olah tubuh antara lain
a. kegiatan melompat dengan satu atau dua kaki
b. kegiatan main berjalan diatas papan titian
c. kegiatan bermain simpai
d. kegiatan main bola basket
e. kegiatan main ring pasak
f. kegiatan merangkak dengan berbagai media
g. kegiatan menari
h. kegiatan bermain kartu lagu
i. kegiatan meniru gerakan mahluk ciptaan Allah
j. kegiatan main alat-alat perkusi
k. kegiatan main kartu pantomime
l. kegiatan main tepuk tangan dengan kartu berpola
m. kegiatan main kartu not baloku dan not angka
n. kegiatan main alat musik tiup dan petik
o. kegiatan main keyboard
p. kegiatan main menggiring bola
q. kegiatan main puzzle alat musik
r. kegiatan main tali karet
s. kegiatan main bola keranjang
t. bermain angklung
u. menarik beban katrol










\










PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN

Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen pada pasal I menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesioonal dengan tugas utama mendidik, mengajar,membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dsar dan pendidikan menengah.
Setiap orang tidak dapat menjadi guru, ia adalah pendidik yang harus memenuhi syarat-syarat sebagai guru. Profsi guru merupakan bidang khusus yang dilaksanakan menurut undang-Undang guru dan Dosen (2006:7-8) berdasarkan prinsip sebagai berikut:
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme
b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia.
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.
d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesiionalan
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.
h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan dan
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.
Menurut Permendiknas no 58 tahun 2009 menyebutkan bahwa kompetensi seorang guru anak usia dini adalah meliputi
• kompetensi kepribadian meliputi bersikap dan berperilaku sesuai dengan kebutuahn psikologi anak,bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma agama, budaya dan membedakan keyakinan yang dianut, suku, budaya dan keyakinan anak,menampilkan diri sebagai pribadi yang berbudi luhur.
• Kompetensi profesional yang dimaksud adalah memahami tahapan perkembangan anak, memahami pertumbuhan danperkembangan anak,mamahami pemberian rangsangan pendidikan, pengasuhan dalam pendidikan, pengasuhan dan perlindungan secara umum, membangun kerjasama dengan orang tua dalam pendidikan, pengasuhan sosial ekonomi keluarga, sosial dan kemasyarakatan dan perlindungan anakyang mendukung dan menghambat perkembangan anak.
• Kompetensi pedagogik meliputi merencanakan kegiatan program pendidikan, pengasuhan dan perlindungan, melaksanakan proses pendidikan, pengasuhan dan perlindungan, melaksanakan proses penilaian terhadap proses dan hasil pendidikan, pengasuhan dengan tujuan yang akan dicapai
• Kompetensi sosial yang dimaksud bahwa seorang guru harus dapat beradaptasi dengan lingkungannya dan berkomunikasi secara efektif
Dalam pelaksanaannya guru berperan sebagai perencana, fasilitator,pengamat,model, motivator daan sebagi teman dalam kegiatan bersama anak agar menjadi optimal (B.E.F. Montolalu, 2008)
Guru sebagai perencana adalah guru harus merencanakan suatu pengalaman yang baru agar murid-murid terdorong untuk mengembangkan minat dan kemampuannya. Disini perencanaan yang disusun guru meliputi hal-hal berikut:
1. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
2. Bentuk kegiatan bermain yang akan dilakukan
3. Alat dan bahan yang diperlukan (jenis dan jumlahnya)
4. Tempat kegiatan tersebut akan dilakukan (didalam ata diluar ruangan)
5. Alokasi waktu, berapa lama waktu yang disediakan untuk kegiatan bermain tersebut.
6. Penilaian dan evaluasi untuk mengetahui ketercapaian tujuan/sasaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan tersebut.
Guru harus merencanakan hal-hal tersebut minimal satu hari sebelum kegiatan dilaksanakan. Pelaksanaan kegiatan harus terintegrasi dengan nilai-nilai Islam. Guru sebagai fasilitator artinya guru harus memfasilitasi seluruh kebutuhan anak pada saat kegiatan bermain dan belajar berlangsung. Guru harus berperan dengan aktif, kreatif dan dinamis. Apabila anak-anak ingin bermain dengan air maka guru harus dapat menyediakan peralatan yang dibutuhkan.
Guru sebagai pengamat harus dapat mengobservasi atau mengamati hal-hal sebagai berikut:
1. Bagaimana anak berinteraksi dengan anak lain dan interaksi anak dengan benda-benda/mainan sekitarnya?
2. Berapa lama anak melakukan suatu permainan?
3. Adakah anak-anak yang mengalami kesulitan dalam bermain atau bergaul dengan teman sebayanya sehingga dapat memberi bantuan jika diperlukan?
4. Apakah ada anak yang terganggu/mengganggu ketika kegiatan bermain sedang berlangsung.
Anak usia dini adalah masa peniru yang paling handal. Pada masa ini anak banyak sekali meniru kegiatan orang dewasa disekitarnya termasuk guru. Segala tindak tanduk guru akan ditirunya. Guru yang menghargai bermain akan selalu berusaha menjadi mmodel dalam kegiatan bermain. Guru akan selalu berusaha mencari kesempatan untuk bergabung dalam berbagai kegiatan anak.
Guru sebagai motivator artinya guru dapat menjadi pendorong bagi anak untuk melakukan kegiatan bermain. Guru mendorong anak untuk lebih aktif ketika bermain, mendorong anak untuk melakukan eksploitasi dan melakukan kegiatan untuk mendapatkan penemuan-penemuan dan mendorong anak untuk menyalurkan rasa ingin yahunya dan mencari jawaban atas rasa ingin tahunya tersebut, membangkitkan semangat dan membujuk anak yang tidak mau bermain.
Guru sebagai pendidik juga harus dapat berperan sebagai teman/sahabat bagi anak dalam bermain. Dalam hal ini guru bertindak sebagai coplayer, artinya guru mempunyai peran yang setara dengan anak. Sebagai teman bermain yang baik sehingga situasi dan belajar menjadi akrab serta penuh kegembiraan. Guru harus dapat berpartisipasi bermain bersam anak-anak, berbaur dalam kegiatan yang dilakukan anak-anak.
Peran guru lainnya adalah dapat memilih dan menentukan alat-alat permainan yang tepat bagi anak. Guru juga harus dapat menyediakan aktivitas kreatif yang sesuai dengan karekteristik perkembangan anak. Dengan melaksanakan peran tersebut sebaik-baiknya guru dapat mengoptimalkan kegiatan bemain di RA sehingga seluruh aspek perkembangan dan kemampuan anak akan dapat berkembang secara optimal sehingga anak siap untuk mencapai tingkat perkembangan selanjutnya.





























DAFTAR PUSTAKA

AlQur’an dan terjemahnya
B.E.F.Montolalu dkk, Bermain dan Permainan Anak Universitas Terbuka Jakarta Cet.VII 2008
Bambang Hartono Makalah Model Pembelajaran Workshop Guru RA Propinsi Jateng 2008
Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kurikulum Raudhatul Athfal Pedoman Model Pembelajaran Kementerian Agama RI 2010
Pedoman Penilaian Kementerian Agama RI 2010
Pedoman Penilaian Kementerian Agama RI 2003
Kurikulum RA Pedoman Penilaian Departemen Agama Jakarta 2007

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Model Pembelajaran Berpusat Pada Anak Workshop Guru TK/RA Jateng 2005
Depdiknas, Dirjend.PLS,Dirjend PAUD”Pedoman penerapan pendekatan BCCT dalam Pendidikan Anak Usia Dini” Depdiknas, Jakarta 2006
Departemen Pendidikan Nasional Menu acuan pembelajaran TK Diknas Jakarta 2002
Departemen Pendidikan Nasional Menu acuan pembelajaran TK Diknas Jakarta 2004
Nibras Materi magang pelatihan BCCT Istiqlal Jakarta 2010

Permendiknas no 58 tahun 2009
Pusat bahasa Depdiknas Kamus Besar bahasa Indonesia Balai Pustaka Jakarta 2008
Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah, Rineka Cipta Jakarta, 2000
Undang-Undang no 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Mendiknas, Citra Umbara bandung 2006



Selengkapnya...