Senin, 15 November 2010

Membangun Kecerdasan Interpersonal

MEMBANGUN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK USIA DINI
DI LINGKUNGAN KELAS
oleh : Eli Maslikhah

Kecerdasan Interpersonal atau yang lebih dikenal sebagai kecerdasan mengenal orang lain dalam hubungannya bersosial dimasyarakat merupakan salah satu dari sembilan kecerdasan yang dikemukakan oleh profesor dari University Howard Gardner.
Kecerdasan interpersonal adlah suatu kemampuan individu untuk bekerjasama, berhubungan baik dengan oranglain, kemampuan berempati atau memahami perasaan dan kebutuhan orang lain selama berinteraksi dan mampu memperhitungan keberadaannya dan menempatkan diri dengan kebiasaan berlaku. Sebagai seorang pendidik kita punya kesempatan untuk menciptakan masyarakat yang dapat mempersiapkan anak-anak dengan kemampuan sosial yang akan mereka butuhkan kelak. Menurut Charney dalam bukunya”Mengajarkan anak-anak untuk Peduli” bahwa para guru membangun masyarakat dengan harapan bahwa anak-anak akan:
· Mengenal nama
Anak-anak akan belajar untuk mengenal dan menggunakan nama temannya sekaligus mengetahui minat dan perasaan orang lain.
· Bergiliran
Anak-anak belajar bagaimana memberi kesempatan kepada orang lain. Begitu ia dewasa pemberian kesempatan kepada oranglain terjaadi tanpa harus ada perselisihan dan penghentian kegiatan.
· Berbagi
Anak-anak akan berbagi perhatian, waktu khusus dengan gurunya, ruangan dikotak pasir, makanan kecil dan crayon.
· Menyediakan tempat lingkaran
Anak-anak belajar menyisihkan tempat bagi mereka yang datang terlambat dalam suatu lingkaran dan duduk bersama anak-anak lain yang bukan teman baiknya.
· Bergabung dengan berbagai kegiatan
Anak-anak belajar bagaimana bergabung dalam satu kelompok kecil dengan sikap positif.
· Mengundang orang lain untuk bergabung
Anak-anak belajar bagaimana memperluas ajakan yang akan membuat teman-teman yang lain bergabung.
· Ramah terhadap orang lain
Anak-anak belajar bagimana menyapa dan menunjukkan ketertarikan pada orang lain.
· Bekerja sama
Anak-anak bekerjasama dalam satu proyek, menyelesaikan masalah bersama-sama dan memainkan permainan sebagai satu tim atau dalam suatu kelompok.
· Menyelesaikan perselisihan
Anak-anak belajar dalam membicarakan suatu masalah dan membagi perasaan dan pandangan perselisihan dapat diatasi

Mengatur Kegiatan
Tim Pengajar mengatur ruangan, memilih materi yang diberikan, merencanakan jadwal dan yang penting mengatur suasana kelas. Sikap menghargai, ketulusan humor dan keceriaan sanagat mempengaruhi.
“ satu hal yang sangat berpengaruh pada anak adalah guru yang semua kegiatan tergantung guru. Bantuan dari orang-orang dewasa dapat memperkaya dan mempererat hubungan dengan anak-anak……guru yang penuh pengertian dan mempunyai kemampuan yang sangat memperhatikan anak-anak dapat membuat program yang menantang walaupun pengaturan ruangan fisik kurang ideal……..seorang guru yang baik dalam ruangan yang direncanakan secara baik merupakan hal dasar untuk kesuksesan pengajaran anak” (Murphy dan Leeper 1974)

Rasa saling menghargai satu sama lain didalam kelas diantara guru dan anak-anak harus tercipta didalam kelas. Kemampuan untuk menghargai merupakan komponen penting dalam lingkungan kelas yang sehat. Guru meneladankan rasa pengertian, kemampuan menghargai dan perhatian yang diharapkan dimiliki anak. Kualitas saling menghargai dll inilah faktor kunci dalam perkembangan kemampuan mereka untuk menghargai diri-sendiri dan ini merupakan dasar yang kuat bagi terciptanya hubungan yang sehat dengan anak-anak lain. Jika guru menghargai setiap anak, anak dapat belajar untuk menerima semua anak-anak lain. Ketika anak-anak melihat dan merasakan bahwa semua diterima dan dihargai mereka akan merasa nyaman dan bebas untuk mengembangkan gaya dan minat mereka sendiri-sendiri.

Cara untuk menunjukan penghargaan pada anak-anak di dlam kelas
ÿ Selalu panggilah dengan menyebut nama anak yang bersangkutan
ÿ Berbicara kepada anak satu persatu sesering mungkin
ÿ Ketika berbicara dengan, sejajarkan posisi bicara dengan berlutut atau dikursi kecil
ÿ Dengarkan dan jawablah apa yang anak-anak behwa anda akan melakukan sesuatu untuk mereka, tepatilah kata- kata anda
ÿ Berikan penghargaan yang tulus terhadap hasil pekerjaan anak-anak
ÿ Berikan anak-anak kesempatan untuk berbagi pekerjaan dan minat mereka dengan orang lain
ÿ Gunakan ide-ide dan saran mereka dan hargai kontribusi mereka

Tim pengajar perlu mengetahui bahwa seperti halnya orang dewasa, anak-anak juga perasa dan mampu menyadari ketulusan yang diberikan pada mereka. Pujian terhadap anak-anak harus bersifat pribadi dan jujur, interaksi harus bersufat alami dan tanpa dipaksakan.
Anak-anak mampu menikmati dan menanggapi gurauan , keceriaan yang disesuaikan dengan umur mereka. Orang dewasa tidak perlu takut tidak mengenadalikan kelas apabila mereka tertawa dan bercanda dengan anak-anak. Sebaliknya tertawa bersama akan memperkuat kehangatan persahabatan antara guru dan murid dan kerjasama didalam kelas.

Mengajarkan tentang Keberagaman
Kebanyakan anak-anak sekarang yang duduk dibangku pra sekolah, suatu saat akan bekerjasama dengan orang diseluruh dunia yang kebanyakan dari latar belakang yang berbeda. Untuk itu mengajarkan keberagaman di kelas sangat penting.
Menyesuaikan hidup dalam dalam suatu masyarakat yang terdiri dari latar belakang yang berbeda membutuhkan waktu dan pengalaman. Kelas yang berpusat pada anak akan membantu anak-anak tumbuh dengan sikap dapat menghargai perbedaan melalui kegiatan positi yang nyata.
Guru dapat membantu memperluas pemikiran anak-anak mengenai persamaan dan perbedaan dengan melaksanakan petunjuk berikut ini:
ÿ Dengarkanlah anak dengan penuh perhatian ketika mereka berbicara
ÿ Buatlah suasana yang tenang dan santai sehingga anak-anak mempunyai waktu berbicara yang cukup untuk dapat membentuk dan mengeluarkan ide-ide mereka.
ÿ Setujuilah pemikiran mereka dengan komentar seperti”ya saya percaya apa yang kamu katakan”
ÿ Perjelaslah pemikiran mereka dengan mengulang apa yang mereka katakan dengan menggunakan kata-kata dan ungkapan-ungkapan yang berbeda.
ÿ Berikanlah komentar-komentar yang bersiat mendukung seperti”wah bagus sekali idenya” “Oh, ya kenapa begitu?” “ apakah ada lagi yang punya ide?” Menurut mba nisa ide itu bagaimana?”
Program kelas berpusat pada anak mendorong guru untuk menanggapi perilaku diskriminati dengan cara sebagai berikut:
· jangan biarkan hal itu terjadi
· jelaskan apa yang dilihat anak dan diskusikan
· jangan takut dengan perselisihan
· sadari perilaku anda
· jadilah orang yang penuh perhatian
· kenali rasa frustasi anda
· sadarilah bahwa anda menjadi contoh bagi anak-anak
· siaplah untuk ikut campur
· jangan menilai dengan membandingkan

Kurikulum dan lingkungan pembelajaran harus menceerminkan bahasa, budaya dan kebiasaan keluarga dan anak-anak dalam program tersebut. Meningkatkan kemampuan dan keberagaman budaya, daftar nilai dilampirkan.

Mengajarkan tanggungjawab
Dalam mengajarkan tanggung jawab, guru sebaiknya tidak melakukan hal-hal yang bisa mereka lakukan sendiri. Makan, ke kamar kecil, berpakaian, memakai sepatu adalah hal-hal penting yang bisa dilakukan oleh anak usia dini. Jika anak-anak usia prasekolah disuapi, dimandikan, dipakaikan baju, dipakaikan sepatu dan cara-cara lain seolah-olah masih bayi hal ini akan memberikan kesaan seolah-olah mereka tidak mampu. Para guru sebaiknya memberikan dorongan pada anak-anak bahwa mereka mampu melakukan banyak hal. Anak-anak merasa bangga dan berhasil ketika mereka dapat melepas sepatu sendiri atau membersihkan meja jika selesai makan.
Guru hatus dapat membedakan antara mencampuri dan memberikan bantuan. Mambantu anak menyelesaikan tugas fisik dan perkembangan yang sulit tanpa harus mencampuri ketika anak sedang berusaha keras menyelesaikan tugasnya sendiri. Terkadang guru mencapuri dengan tujuan agar lebih cepat selesai, lebih mudah dan kasihan melihat aamk-anak berusaha keras, tetapi anak tidak dapat menyelesaikannya secara keseluruhan. Bila anak tidak dapat memotong daging tanpa dibantu, guru dapat membantu anak dengan meminta memotong kentang atau roti dll.
Anak yang bertanggungjawab tumbuh menjadi warga negara yang penuh tanggngjawab. Dengan latihan anak-anak belajar pengaruh yang mereka buat terhadap benda-benda dan orang lain. Lingkungan prasekolah memberi kesempatan pada anak-anak untuk melatih kemampuan ini. Rak-rak diberi label dapat membantu anak untuk berlatih tanggungjawab. Membuat bagan pekerjaan dengan pekerjaan yang digilir seperti di sentra bermain peran dapt membuat anak-anak berperan serta dalam perawatan ruang kelas mereka sehari-hari.
Ketika anak-anak membantu pembuatan peraturan dalam kelas dan terikat dengan peraturan-peraturan tersebut mereka bertindak sebagai bagian dari masyarakat ynag bersifat demokratis. Bila guru mendorong mereka untuk memecahkan masalah atas suatu perselisihan anak-anak belajar untuk menerima konsekwensi-konsekwensi atas tindakan yang mereka ambil.
Ketika anak-anak dilibatkan dalam pekerjaan penting dan bermain mereka mencerminkan keyakinan guru-gurunya. Mereka merasa mampu, bertanggungjawab dan didukung untuk melakukan pekerjaan sebaik-baiknya.

Pengambilan Keputusan
Membuat keputusan adalah hal yang mendasar bagi kelas yang berfokus pada anak. Ketika guru meminta anak-anak untuk memilih nama bagi kelinci, mereka belajar untuk mengerti bahwa mereka memiliki kekuatan untuk melakukan hal apa saja sebagi tim. Mereka juga belajar proses demokraasi dalam kelompok terkadang justru tidak mendukung pilihan mereka secara pribadi.
Agar bisa membuat pilihan dengan baik memerlukan latihan. Jadwal yang ada di Prasekolah mampu membrikan kesempatan bagi anak untuk membuat pilihan dimana anak harus duduk dalam suatu lingkaran, tempat kegiatan mana yang harus diikuti, harus bermain dengan siapa, hal tersebut adalah suatu kemampuan yang dipelajari melalui pengalaman dan latihan.
Dengan berlatih untuk menentukan pilihan bagi dirinya sendiri menjadi seseorang yang mampu mengambil keputusan dengan lebih baik.

Peraturan di dalam kelas
Tujuan utama bekerja dengan anak-anak adlah untuk mengajarkan mereka pengendalian diri. Guru dapat membantu anak-anak untuk belajar mengenadalikan diri dengan menjelaskan konsekwensi-konsekwensi atas suatu perilaku yang tidak baik danmembantu anak untuk mengenal dan memecahkan permasalahan perilaku. Keterlibatan anak untuk memecahkan pemasalahan perilaku dapat memberikan keuntungan jangka panjang yang jauh lebih baik daripada hukuman atau pujian. Peraturan dan tingkat pengharapan perilaku didalam kelas dapat membantu anak untuk mengembangkan pengendalian diri.
Cara mengembangkan aturan-aturan didalam kelas:
· guru harus mempunyai gambaran yang jelas akan apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam peraturan kelas.
· Guru harus ajeg terhadap toleransi perilaku yang bisa diterima.
· Guru sebaiknya mengembangkan aturaan bersama anak-anak
· Dengan berjalannya waktu anak-anak akan mengerti bahwa aturan yang dibuat berlaku untuk semua anak-anak didalam kelas.

Pentingnya keajegan.
Orang dewasa yang menggabungkan kasih saayang dengan aturan-aturan yang adil dan tetap memberikan sesuatu model perilaku yang ajeg. Anak-anak akan merasa aman apabila orang dewasa disekililingnya bersikap ajeg. Kejelasan dapat menghilangkan banyak potensi permasalahan. Apabila anak-anak tahu bahwa ketika mereka selesai bermain dan menaruh alat bermainnya maka mereka akan memiliki rutinitas yang bisa mereka lakukan setiap hari yang dapat membantu kesuksesan mereka.
Keajegan atas apa yang bisa diterimadidalam kelas dapat menciptakan lingkungan yang dapat membrikan petunjuk pada anak-anak tentang bagaimana harus bertingkah laku dengan baik.
· Terapkan aturan untuk semua anak
· Selalu jelaskan alasan dibalik adanya aturan
· Utarakan aturan dengan sikap positif
Aturan aturan atau batasan-batasan yang diterapkan para guru atau kelompok bisa bervariasi.
Yang terpenting ketika terjadi sebuah permasalahan libatkan anak dalam mengembangkan peraturan didalam kelas.

Sukoharjo, 01 Desember 2009
Disampaikan pada pertemuan IGRA Cabang Sukoharjo
Penyampaian teman sejawat
Eli Maslikhah
Semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar